YAYASAN Lupus Indonesia (YLI) yang dimotori oleh Tiara Savitri terus mensosialisasikan informasi mengenai penyakit Lupus. Tidak hanya di kota-kota besar, melainkan juga daerah terpencil yang memang minim informasi.
Selaku Ketua YLI, Tiara Savitri mengungkapkan bila selama ini mereka mendistribusikan buku-buku yang di dalamnya berisi informasi penyakit Lupus ke daerah-daerah terpencil. Lalu, seberapa efekftif kah metode ini dalam mensosialisasikan penyakit Lupus?
"Kalau ditanya apakah cukup efektif, saya pikir cukup efektif, tetapi sejauh mana saya puas atau tidak, tentu saya tidak pernah puas, karena tidak perlu berbicara daerah terpencil, kota besar seperti Jakarta belum banyak yang tahu," ujarnya kepada Okezone di Rumah Sakit Kramat, Jl Kramat Raya No. 128, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Karenanya Tiara mengatakan bahwa buku ini memang cukup membantu karena bisa dibaca dari satu orang ke orang lainnya. Terlebih lagi buku tentang penyakit Lupus ini tidak banyak berisi bahasa medis yang sulit dimengerti oleh masyarakat awam.
"Sehingga kalau ditanya apakah ini efektif? saya bilang efektif dan di dalamnya kita juga tidak berbicara bahasa medis, melainkan bahasa awam yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Sebetulnya, di dalam buku ini yang diperlukan adalah memperhatikan dan mengetahui gejala," jelasnya.
Sementara itu, Tiara mengutarakan bahwa media juga membantu YLI dalam mensosialisasikan penyakit Lupus ke masyarakat. Menurutnya, dengan bantuan sosialisasi dari media, maka impact atau feedback dari masyarakat lebih cepat diterima YLI.
"Jadi, ketika masyarakat melihat dan membaca itu nanti feedbacknya akan banyak ke kita, dan ternyata respon dari mereka seperti menelepon atau datang langsung ke sini untuk mencari informasi cukup besar, sehingga terlihat sekali sosialisasi sangat terbantu oleh media," tutupnya. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment