KASUS ebola di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso belum bisa dipastikan. Sebab dilihat gejala klinisnya, belum ada kesesuaian dengan ebola.
Hal inilah yang diungkapkan Prof dr Tjandra Yoga AditamaSpP(K), MARS, DTM&H, DTCE Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. "Ada diagnosis untuk demamnya, tapi bukan fever of unknown origin? (FUO). Keadaaan umum pasien juga sudah baik," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Senin, 8 September 2014.
Kendati demikian, pasien tersebut tetap dilakukan pemeriksaan laboratorium PCR ebola. Selain itu, pengawasan pun juga dilakukan sesuai dengan prosedur ketat yang ada.
"Hasilnya akan keluar dalam 48 jam untuk memastikan diagnosis," imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof Tjandra mengatakan, kesadaran masyarakat terkait kasus ini sudah cukup tinggi. Dengan demikian, ketika ada seseorang yang baru pulang dari negara terjangkit, mereka akan segera memeriksakan diri.
"Ini adalah bentuk kehati-hatian yang baik, suatu bentuk kewaspadaan.? Ini adalah salah satu bentuk nyata dari program PDR (prevention, detect, response) sesuai Global Health Security Agenda (GHSA)," tutupnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment