SEBUAH tes darah sederhana telah dikembangkan untuk pengobatan umum kanker prostat. Temuan ini dapat membantu mengefektifkan model pengobatan kanker dengan glucocorticoids, yang ditemukan dapat memicu kembali pertumbuhan tumor.
Penemuan mengejutkan yang dibuat oleh spesialis, di Institute of Cancer Research London, dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa. Tes darah ini dapat memberitahu dokter kapan pasien harus berhenti menggunakan obat, sebelum mereka terkena efek samping dari pengobatan yang sudah tidak efektif.
Mereka mengembangkan tes ini setelah menemukan bahwa glukokortikoid, obat steroid yang diberikan kepada 90 persen pasien kanker prostat dapat mempercepat pertumbuhan tumor setelah beberapa bulan penggunaan.
Meskipun pengobatan tersebut awalnya sangat efektif dalam memerangi tumor, setelah obat tersebut berhenti bekerja, ini dapat mulai mendorong pertumbuhan kanker. Bahkan, satu dari lima pasien steroid mengalami mutasi agresif yang mempercepat pertumbuhan tumor.
Di Inggris, kanker prostat telah mempengaruhi 42.000 orang setiap tahunnya. Ini adalah kanker yang paling umum terjadi pada pria. Dua puluh persen pasien meninggal dalam waktu lima tahun setelah pertama kali didiagnosis kanker prostat.
"Glukokortikoid adalah model pengobatan terbaik yang kita telah digunakan lebih dari satu dekade. Obat ini membuat orang merasa lebih baik dan menyusutkan tumor. Namun, dalam jangka waktu tertentu, kanker dapat beradaptasi dan mulai tumbuh lagi. Pengobatan ini dapat mengaktifkan mutasi berbahaya pada satu dari lima orang,? kata pemimpin studi, Dr Gerhardt Attard, yang baru-baru ini menerbitkan jurnal Science Translational Medicine.
Namun, para peneliti yang bekerja dengan dokter di rumah sakit kanker Royal Marsden, London Barat dan University of Trento di Italia, menemukan bahwa tes darah rutin atau 'biopsi cair' dapat melacak perubahan DNA tumor dalam hitungan menit.
Ini berarti pengobatan tersebut dapat bertindak cepat dalam melacak kanker yang mulai resisten terhadap pengobatan, dan menggagalkannya sebelum sel mulai bermutasi menjadi bentuk yang agresif. Kini dokter sudah menggunakan tes darah pada semua pasien prostat di Rumah Sakit Royal Marsden.
"Kami perlu mengonfirmasi temuan ini dalam jumlah pasien yang lebih besar. Tes darah ini dapat memungkinkan personalisasi pengobatan untuk pasien kanker prostat, berdasarkan mutasi kanker yang dideteksi,? ujar Dr Attard, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (18/9/2014).
Namun demikian, Dr Attard memperingatkan bahwa pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan glukokortikoid harus terus melanjutkan pengobatan mereka. Dan tidak mengabaikan pengobatan tersebut karena penemuan ini.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment