KANDUNGAN gula pada setengah kaleng Coca Cola ternyata melebihi konsumsi harian yang disarankan para ahli. Satu kaleng Coca Cola ukuran 330 ml mengandung 35g gula, dan melebihi standard harian yang direkomendasikan yakni sebesar 14g per hari.
Rekomendasi untuk mengonsumsi 14g gula per hari ini diberikan untuk memerangi obesitas dan kerusakan gigi pada anak. Para akademisi menyarankan penghapusan mesin penjual otomatis yang menyediakan makanan manis dan minuman dingin di Inggris.
Pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan angka maksimum konsumsi gula yaitu 10 persen dari total asupan energi yang didapat dari gula alami, bukan pemanis buatan. Jumlah yang direkomendasikan adalah 50 gram.
Namun, penelitian baru dari University College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine menyarankan gula dalam diet seseorang sebaiknya tidak lebih dari tiga persen dari total asupan energi. Penelitian terbaru juga menunjuk angka lima persen sebagai nilai maksimum.
Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health, menganalisis pengaruh gula sebagai satu-satunya penyebab kerusakan gigi. Gula tambahan yang digunakan untuk mempermanis makanan, minuman bersoda, madu, sirup, dan jus buah seharusnya tidak menyumbang 10 persen dari total energi yang dibutuhkan tubuh.
Dua bentuk umum dari gula tambahan yang tidak sehat, adalah sukrosa dan sirup jagung tinggi fruktosa. Keduanya ditambahkan ke makanan dalam jumlah yang tak terhitung, pada minuman bersoda sampai makanan siap saji.
Walau demikian, gula merupakan bagian penting dari makanan sehari-hari seseorang, karena gula adalah bahan bakar utama dalam tubuh. Tapi, kelebihan kadar gula terkait dengan peningkatan kadar hormon insulin, yang meningkatkan risiko diabetes.
Selain itu, tubuh akan merubah kelebihan gula menjadi lemak, yang disimpan di sekitar organ utama tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan jantung. Menurut para peneliti, diet tinggi gula juga dapat mendorong pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Teorinya adalah bahwa glukosa, salah satu bahan utama dalam gula, memicu kenaikan insulin. Banyak tumor tampaknya memiliki reseptor insulin, maka kenaikan hormon insulin dapat juga meningkatkan pertumbuhan tumor, meskipun penelitian tentang ini belum diperkuat lagi.
Penulis studi Aubrey Sheiham, Profesor Emeritus dari Dental Public Health at UCL, mengatakan, "Kerusakan gigi adalah masalah serius yang terjadi di seluruh dunia. Mengurangi asupan gula akan membuat perbedaan besar pada masalah ini.?
Aubrey juga membandingkan tingkat kerusakan gigi pada dua negara yang memiliki kebiasaan konsumsi gula yang berbeda. "Hanya dua persen orang dari segala umur yang tinggal di Nigeria mengalami kerusakan gigi, dengan rata-rata konsumsi gula sekitar 2g per hari. Ini kontras dengan Amerika Serikat, di mana 92 persen orang dewasanya telah mengalami kerusakan gigi," tuturnya seperti dikutip Daily Mail , Rabu (17/9/2014). (fik)
»
0 comments:
Post a Comment