Sunday, March 9, 2014

Ketergantungan Gadget Picu Penyakit Stroke

Ketergantungan Gadget Picu Penyakit StrokeKECANGGIHAN teknologi membuat masyarakat perkotaan dimanjakan dengan berbagai macam gadget. Bahkan ada pepatah yang menyebutkan tanpa gadget hidup terasa hampa.
 
Namun rupanya, ketergantungan gadget tidak baik bagi tubuh. Selain membuat kita pasif di kehidupan nyata, gadget juga bisa memicu penyakit stroke.
 
Ketua Umum Ikatan Okupasi Terapis Indonesia, Bambang Kuncoro mengatakan bahwa stroke ialah penyakit kardiovaskuler yang terjadi akibat gagalnya suplai oksigen ke sel-sel otak, yang beresiko terhadap kerusakan iskemik dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit stroke ialah penyakit penyebab kematian ketiga setelah kardiovaskuler dan kanker. Diperkirakan 
 
"550.000 kasus baru setiap tahun, dimana penyakit ini juga berdampak terhadap ekonomi secara langsung (kesehatan) maupun tidak langsung," ujarnya di Kampus Universitas Indnesia (UI), Depok, Minggu, (8/03/2014).
 
Staf Pengajar Program Okupasi Terapi Vokasi UI Hermito Gideon menyampaikan bahwa faktor resiko penyebab stroke yang mudah dan sangat penting untuk dikendalikan adalah hipertensi. 40 persen kasus stroke adalah seseorang dengan sistole lebih dari 140 mm Hg.
 
Kejadian stroke semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Walaupun demikian, karena perubahan gaya hidup, pada remaja juga sudah ditemukan beberapa kasus stroke yang diakibatkan oleh gaya hidup sedentary seperti aktifitas penggunaan gadget.
 
?Remaja yang sangat aktif menggunakan jari-jarinya untuk bermain hape atau gadget berpotensi mengalami penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah, karena kurangnya aktifitas produktif," jelasnya.
 
Untuk itu Gideon menyampaikan bahwa okupasi terapi merupakan sebuah metode rehabilitasi baru yang bekerja secara komprehensif mengembalikan kehidupan penderita stroke hampir 80 persen.
 
?Dengan okupasi terapi, pasien bukan hanya dibantu untuk melakukan gross motoric seperti pada fisioterapi (aktifitas berjalan). Tapi, pasien bisa kembali mandiri seperti semula, sesuai dengan latar belakang profesi atau hobinya,? tegasnya.
 
Gideon mencontohkan seorang pelajar SMA kelas 1, setelah terserang stroke karena pecahnya pembuluh darah, dengan okupasi terapi, sudah kembali mampu bermain piano dan menjalani kehidupan normal seperti sebelum terserang stroke. Okupasi terapi merupakan profesi kesehatan yang menggunakan pendekatan (terapi) dengan tujuan mendorong pasien yang dependent(tergantung) menjadi  independent (mandiri) seperti kembali menyetir dan sebagainya.
 
 
(ren)

»

0 comments:

Post a Comment