GIZI yang tidak seimbang biasanya selalu dialami oleh kalangan kurang mampu dari segi ekonomi. Pasalnya, tidak sedikit yang masih menilai bahwa sumber gizi harus selalu diperoleh dari makanan yang mahal.
Kendati demikian, Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Prof. Endang L. Achadi, MPH, Dr. PH mengatakan, gizi yang seimbang sebenarnya tidak harus mahal. Justru untuk mendapatkannya, masyarakat harus cermat memilih makanan mana yang memiliki nilai gizi cukup.
"Jadi, meskipun dengan dana terbatas harus bisa memanfaatkan sumber-sumber makanan yang tidak mahal tetapi bergizi," ujarnya setelah acara Nutritalk bertema "Seribu Hari yang Menentukan Masa Depan Bangsa" di Hyatt Regency, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, belum lama ini.
Prof Endang, mencontohkan makanan mana yang menjadi sumber gizi tapi tidak mahal. Menurutnya, kaldu dari ceker atau leher ayam merupakan salah satu sumber gizi yang baik. Meski seringkali dianggap 'limbah' oleh penjualnya, tapi ceker atau leher justru memiliki kandungan protein kolagen.
merupayang sebenarnya merupakan limbah dari penjual daging ayam. , tetapi mengandung protein kolagen.
Protein kolagen sangat baik bagi pertumbuhan anak, karena memiliki antigen imunogenik yang dapat menghasilkan antibodi. Kandungan protein juga dapat diperoleh dari kepala ikan, meskipun biasanya dibuang oleh pedagang ikan karena tidak banyak orang yang tertarik mengonsumsinya.
"Gizi juga bisa diperoleh dari kepala ikan yang dibuang tukang ikan, padahal itu kan protein. Sedangkan nutrisi pada sayur bisa diperoleh dari daun singkong, katuk atau kelor, itu kan bagus karena sumber vitamin," tutupnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment