BERDASARKAN data dari Kementerian Kesehatan di tahun 2012, cakupan pemberian ASI eksklusif sampai pada bayi sampai enam bulan menurun dari 38,5 menjadi 37,79 persen. Salah satu penyebabnya adalah langkah menuju keberhasilan menyusui masih belum optimal dilakukan. .
Lalu, apa saja sebenarnya 10 langkah menuju keberhasilan menyusui tersebut? Mengenai hal tersebut coba dijelaskan oleh Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dr Anung Sugihantoro, M.Kes.
"Langkah pertama adalah membuat tertulis tentang menyusui dan dikomunikasikan kepada semua staf pelayanan kesehatan serta komponen yang ada di dalam institusi," ujarnya pada acara Penguatan Implementasi ASI Eksklusif dalam rangka Pekan ASI Sedunia di Balai Kartini, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Langkah kedua, menurut dr Anung, dalah dengan melatih semua staf pelayanan dalam keterampilan menerapkan kebijakan tersebut. Sedangkan langkah ketiga yakni menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang semua manfaat dan manajemen menyusui.
"Lalu, langkah yang keempat adalah membantu ibu menyusui dini dalam waktu 60 menit pertama setelah persalinan. Kemudian, langkah kelima adalah membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui, meskipun ibu dipisah dari bayi karena sesuatu kondisi," jelasnya.
Lebih lanjut, Anung Sugihantoro menjelaskan langkah keenam adalah memberikan ASI saja pada bayi baru lahir, kecuali terdapat kondisi medis tertentu. Langkah berikutnya adalah menerapkan rawat gabung bagi bayi dan ibu sepanjang waktu 24 jam.
"Selanjutnya, langkah yang ke delapan adalah menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi. Kemudian, yang kesembilan adalah tidak memberikan dot kepada bayi, serta langkah kesepuluh, mendorong kelompok pendukung ASI," jelasnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment