MASYARAKAT diminta untuk meningkatkan kesadaran terhadap upaya bunuh diri. Hal ini terkait adanya peningkatan kasus bunuh diri yang ada di Indonesia.
Seperti diketahui, berdasarkan data badan kesehatan dunia WHO, kasus bunuh diri terus mengalami peningkatan di sejumlah negara berpenghasilan rendah dan sedang. Hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya akibat bunuh diri atau 1 korban setiap 40 detik.
Sedangkan di Indonesia sendiri, angka bunuh diri berkisar 1,6 sampai 1,8 per 100.000 jiwa. Namun menurut WHO, kasus ini akan mengalami peningkatan hingga 2,4 per 100.000 jiwa, jika tidak ada usaha pencegahan bunuh diri yang masif dan terintegrasi.
"Sulit untuk menjelaskan kenapa orang memutuskan untuk melakukan bunuh diri, sedangkan mereka yang dalam kondisi sama tidak melakukannya," tutur dr. Edduwar I Riyadi, Sp.KJ, perwakilan Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, pada acara workshop Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, di Hotel Ibis, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Sementara itu, ada beberapa gejala yang harus diperhatikan untuk mendeteksi dini bunuh diri. Mulai dari kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan, amarah, sulit tidur, perilaku menyakiti diri, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari.
"Bunuh diri dapat dicegah. Semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan dan mencegah bunuh diri pada individu dan keluarga. Juga sangat dibutuhkan kerjasama erat antara individu dengan keluarga, masyarakat, profesi, dan pemerintah untuk bersama mengatasi masalah," tandas dr. Eka Viora, Sp.KJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment