Saturday, September 13, 2014

Jenis Kelamin Anak Ditentukan saat Berhubungan Seksual

Jenis Kelamin Anak Ditentukan saat Berhubungan SeksualSETIAP orangtua memang tidak masalah dengan jenis kelamin anaknya. Namun demikian, tahukah Anda bahwa ada beberapa trik alamiah untuk mendapatkan jenis kelamin anak yang diinginkan?

Dikutip dari Pregnancy About, jenis kelamin manusia ditentukan oleh kromosom yang dibawa oleh sperma ke sel telur. Keduanya kemudian bertemu di dalam rahim perempuan. Jenis sperma ada dua, yaitu XX dan XY. Sementara perempuan hanya punya satu jenis, yaitu XX. Jika sperma XY yang sukses masuk ke sel telur, maka anak akan berkelamin laki-laki. Jika XX, maka anak akan berjenis kelamin perempuan.

Dr. Shettles, dalam bukunya How to Choose the Sex of Your Baby, meyakini bahwa karakter X dan Y dari setiap sperma berbeda satu sama lain. Metode Shettles tersebut, pada dasarnya dibuat untuk mengetahui karakteristik dan faktor penyatuan kromosom yang mempengaruhi jenis kelamin.

Hal-hal tertentu yang dilakukan selama berhubungan seksual juga diketahui bisa mempengaruhi sperma yang membuahi sel telur. Jadi, jika Anda sedang mencoba untuk menghamili pasangan Anda, Anda perlu melakukan hal-hal yang disukai sperma XX jika Anda ingin mendapatkan anak laki-laki, begitu juga dengan sperma XY jika Anda menginginkan anak perempuan.

Menurut Shettles, sperma XX bertahan lebih lama dalam lingkungan leher rahim atau serviks dan pergerakannya lebih lambat dari sperma jenis XY. Sedangkan sperma jenis XY, diketahui lebih cepat dan kecil daripada sperma XX, lebih menyukai suasana hangat, namun lebih cepat mati.

Untuk membuat anak perempuan, Anda harus melakukan hubungan seks 2-3 hari sebelum masa ovulasi. Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur melalui tuba falopi, yang terjadi sekitar dua minggu sebelum wanita menstruasiIni dimaksudkan untuk memungkinkan sperma XY, mati sebelum telur tersedia saat masa ovulasi.

Selain itu, wanita harus menghindari orgasme karena membuat Miss V kurang menguntungkan bagi sperma XX, yang lebih suka lingkungan asam. Kemudian, hindari posisi seksual yang membuat penetrasi terlalu dalam.

Sementara teori untuk membuat anak laki-laki, yakni dengan posisi penetrasi yang dalam saat berhubungan. Tujuannya yakni sperma XY bisa lebih cepat menuju sel telur. Kendati demikian, lingkungan di dalam bisa saja kurang hangat bagi sperma XY.

Memilih waktu berhubungan seks yang dekat dengan masa ovulasi, memungkinkan sperma XY lebih cepat menjangkau sel telur. Selain itu, perempuan harus mengalami orgasme ketika mencoba untuk mendapatkan anak laki-laki, begitu juga dengan pasangan laki-laki.
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment