DOKTER Indonesia diminta untuk terus meningkatkan diri dalam menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) di tahun 2015. Pada era tersebut, dokter dari negara ASEAN diijinkan bekerja di Indonesia.
Karenanya, dokter Indonesia pun harus meningkatkan pelayanan dan kompetensi. Menurut Dr Ari Fahrial Syam, MD. PhD, FACP, salah satu hal yang harus ditingkatkan pelayanan dan kompetensi adalah di bidang endoskopi saluran cerna. Bidang tersebut dinilai masih sangat kurang di Indonesia. Sedangkan, pasien yang mengalami masalah tersebut sudah cukup banyak.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) siap melakukan kegiatan pelatihan endoskopi dan simposium sebagai sarana peningkatan kompetensi dokter dalam menangani penyakit saluran cerna. Termasuk yang saat ini dilakukan di RSCM-FKUI, yakni menyelenggarakan pelatihan endoskopi tahap lanjut selama empat bulan.
"Pelatihan-pelatihan dan kursus ini sebagai persiapan AFTA 2015 agar dokter-dokter Indonesia bisa bersaing dengan dokter-dokter luar yang bekerja di Indonesia," ujarnya di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 9 September 2014.
Dengan melakukan persiapan tersebut, Dr Ari berharap para dokter di Indonesia bisa menjadi pilihan utama masyatakat. Oleh karena itu, berbenah diri dari sekarang merupakan langkah yang tepat dalam menghadapi AFTA 2015.
"Oleh karena itu, dokter-dokter Indonesia harus berbenah diri agar nantinya mereka dapat bersaing dengan dokter asing dan menjadi pilihan utama di negeri sendiri," tutupnya. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment