BAYI yang lahir di musim dingin atau sekira Oktober memiliki kemampuan lebih. Mereka ternyata mulai bisa merangkak lima minggu lebih awal dibanding yang lahir di musim panas.
Teorinya adalah bayi musim dingin merangkak lebih dulu karena usia merangkak mereka terjadi pada saat musim panas, di mana siang hari lebih lama. Ini berarti mereka juga akan aktif lebih lama. Pakaian tipis yang dikenakan akan memudahkan mereka bergerak di lantai, kata para peneliti dari Israel ini.
Mereka menambahkan, temuan itu khusus untuk tempat-tempat seperti Israel, di mana kondisi rumah sangat berbeda saat musim panas dan musim dingin. Di negara-negara yang iklimnya sama sepanjang tahun atau yang sering menggunakan sistem pemanas ruangan, tidak diamati dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengamati 47 bayi sehat yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah 16 bayi yang lahir dari bulan Juni sampai November, disebut bayi musim panas-gugur. Sementara kelompok kedua, terdiri dari 31 bayi yang lahir dari bulan Desember sampai dengan Mei, atau bayi musim dingin-semi.
Orang tua mereka diminta untuk mencatat tahapan dalam pengembangan bayi mereka sebelum dan saat observasi berlangsung. Peneliti menggunakan Alberta Infant Motor Scale (AIMS), satu alat pengukuran yang sangat handal dalam melihat posisi pergerakan bayi.
Rata-rata usia di mana bayi mulai merangkak adalah 31 minggu atau 6 bulan. Bayi yang lahir di musim dingin, yang mulai merangkak di musim panas, mulai merangkak pada usia 30 minggu. Sementara bayi yang lahir di musim panas, yang mulai merangkak di musim dingin,mulai pada rata-rata usia 35 minggu.
Bayi musim dingin-semi memiliki nilai keseluruhan AIMS tertinggi daripada bayi musim panas- gugur, terutama untuk gerakan dalam posisi telungkup, yang dapat mengukur kemampuan merangkak. Untuk posisi lain di skala AIMS, tidak ada perbedaan yang signifikan antara bayi musim panas-gugur dengan bayi dingin- semi, atau antara jenis kelamin.
"Lokasi geografis dan iklim lokal di mana penelitian ini dilakukan penting untuk memahami temuan ini,? tambah para peneliti studi ini. Studi yang dilakukan di Denver, Colorado, dan Osaka, Jepang menemukan efek musiman yang sesuai dengan temuan dari studi Haifa, Israel ini.
"Meskipun musim dingin di Israel relatif sedang dibandingkan dengan tempat lain di dunia, itu tetap mempengaruhi perkembangan motorik bayi karena perbedaan antara musim panas dan musim dingin di Israel," kata tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Osnat Atun-Einy dari Department of Physical Therapy, University of Haifa.
Para peneliti menambahkan, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (16/9/2014), temuan ini dapat mengingatkan orang tua untuk memberikan kesempatan bagi bayi mereka agar dapat bergerak dan merangkak lebih aktif di musim dingin. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment