STEM cell bertujuan untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tubuh. Lalu, bisakah terapi stem cell dapat mencegah atau bahkan menyembuhkan Alzheimer yang merupakan penyakit kerusakan syaraf?
Pakar syaraf dari Universitas Atmajaya, Dr.dr. Yuda Turana mengatakan bahwa stem cell merupakan terapi, bukan untuk pencegahan. Konsepnya adalah ketika seseorang telah sakit baru dilakukan terapi stem cell, sehingga bukan untuk pencegahan.
"Mungkin kalau Alzheimer kenanya pada usia 40 tahun, dia (sel) tumbuh, kemudian dia belajar lagi mungkin bisa," ujarnya di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Tetapi, masalahnya ini otak yang sudah pada usia tua. Kemudian, saat kita stem cell, entah itu tumbuh atau tidak, saat dia sudah bagus selnya tetapi terus keburu meninggal," tambahnya.
Prof Yuda menjelaskan bahwa stem cell yang biasa digunakan untuk kecantikan kulit sangat berbeda bila dilakukan pada organ otak. Menurutnya, esensi sel otak berbeda dengan kulit karena syaraf tetap membutuhkan stimulus untuk berkembang.
"Bahkan sel syaraf pada mata kalau ditutup terus ketika dibuka sepeti buta kan rasanya? Jadi, intinya tetap membutuhkan stimulasi," tutupnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment