PEMBERIAN Air Susu Ibu (ASI) pada bayi dan balita di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, bayi yang diberi ASI akan lebih sehat dan mencapai pertumbuhan secara optimal dibanding bayi yang diberi susu formula.
ASI eksklusif memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal, baik fisik, emosional, spiritual, maupun sosialnya. Data Survei Sosial Demografi Nasional (Susenas) tahun 2007-2008 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Indonesia menunjukkan dari 62,2 persen tahun 2007 menjadi 56,2 persen tahun 2008. Sementara, untuk tingkat kota, salah satunya Depok, Jawa Barat, cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif menunjukan dari 38,08 persen tahun 2011 menjadi 53,8 persen tahun 2013.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, pemberian ASI dalam meningkatkan status gizi balita harus dipantau dengan penimbangan berat badan secara teratur. Dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 telah ditetapkan bahwa pada 2014 sekurangnya 80 persen anak ditimbang teratur di Posyandu. Di Kota Depok cakupan penimbangan balita sepanjang 2013 adalah sebesar 81,9 persen sedangkan rata-rata dari Januari sampai Juni 2014 adalah sebesar 78,73 persen.
"Berdasarkan hal itu, Dinas Kesehatan Kota Depok mencanangkan Bulan Penimbangan Balita dan Seminar ASI Sedunia tahun 2014 untuk mendorong ibu dalam pemberian ASI eksklusif dan penimbangan balita setiap bulan," katanya di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/08/2014).
Acara tersebut juga ditandai dengan penimbangan balita dan pemberian vitamin A oleh Bunda PAUD Depok, Nur Azizah Tamhid. Depok juga sudah menyediakan sejumlah ruang laktasi atau tempat menyusui bagi para PNS sebagai salah satu bagian dari Kota Layak Anak.
Bunda PAUD Nur Azizah Tamhid kemudian membacakan deklarasi "Standar Emas Makanan Bayi" di hadapan sejumlah organisasi kesehatan, seperti ARSSI, IBI, IDI, POGI, IDAI, Pokjana, Posyandu, TPPKK, dan Konselor Laktasi. Seluruh ibu yang hadir pun mengikuti deklarasi tersebut. Lima poinnya berisi akan mendukung dan mengupayakan agar semua ibu menyusui bayinya segera setelah lahir dalam satu jam pertama, yakni inisiasi menyusu dini; akan mendukung dan mengupayakan agar semua ibu memberikan hanya ASI atau ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan; akan mendukung dan mengupayakan agar semua bayi mendapat makanan pendamping ASI yakni MP ASI mulai umur 6 bulan; akan mendukung, dan mengupayakan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih; dan mewujudkan kota Depok sebagai Kota Layak Anak, dengan memberikan dukungan pada ibu menyusui agar semua bayi mendapat ASI. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment