SETIAP satu hari diperkirakan 500 balita meninggal dunia. Sehingga, bisa diperkirakan setiap dua sampai tiga setengah menit terdapat satu balita meninggal dunia.
Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Dr. Utami Roesli, Sp.A mengatakan bahwa banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Oleh karena itu, Utami Rusli menekankan pentingnya pemberian standar emas makanan bayi, yaitu Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan benar dan ASI ekslusif selama enam bulan.
"Standar emas makanan bayi, IMD, ASI ekslusif enam bulan, makanan pendamping ASI tepat waktu dan cukup, serta makanan keluarga, akan menurunkan hampir 27 persen risiko kematian," jelasnya kepada Okezone di RS St Carolus Salemba, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, seorang anak yang ketika awal-awal kehidupan tidak diberikan ASI dengan benar, maka berisiko 17 kali lebih sering terkena radang paru-paru. Bahkan, ketika mengalami kondisi tersebut, maka berisiko 15 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberikan ASI sesuai standar emas makanan bayi.
Selain itu, Utami Rusli mengatakan bahwa seorang bayi yang tidak diberikan ASI ekslusif selama enam bulan akan memiliki risiko 47 kali lebih tinggi terserang diare. Jika kondisinya demikian, maka risiko kematiannya 11 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberikan ASI sesuai standar emas makanan bayi.
"Bahkan, dikatakan di negara Brazil bila anak tidak memperoleh ASI sesuai standar emas makanan bayi dengan benar memiliki risiko 14 kali lebih tinggi meninggal dunia," tambahnya.
"Kemudian, juga berisiko terkena diabetes yang akan mengakibatkannya bergantung dengan penggunaan insulin seumur hidup," tutupnya.
(ren)
»
0 comments:
Post a Comment