JELANG akhir Milenium Development Goals (MDG's) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, yakni 359/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDG's untuk AKI adalah 102/100.000 kelahiran hidup.
Lalu bagaimana peran Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan reproduksi, terutama di desa menghadapi situasi tersebut?
Dr Emi Nurjasmi, M.Kes selaku Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengatakan bahwa, dalam menghadapi situasi AKI yang masih tinggi mereka terus memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada anggotanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas bidan-bidan di Indonesia dalam upaya menurunkan AKI.
"Dalam menghadapi situasi seperti ini IBI memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada anggota melalui berbagai kegiatan ilmiah, baik seminar maupun pelatihan. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan, baik pengetahuan dan keterampilan bidan di dalam mengelola ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita," ujarnya kepada Okezone di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 30 September 2014.
Lebih lanjut, Emi Nurjasmi mengatakan bahwa dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan bidan, IBI mempunyai program khusus, yakni Bidan Delima. Program ini tidak hanya memiliki standar sarana dan prasarana, melainkan juga standar kompetensi.
"Kemudian bagaimana kita dalam Bidan Delima ini melakukan continue education. Namun, yang paling penting di sini adalah kita melakukan monitoring dan evaluasi serta supervisi," tambahnya.
"Jadi kami punya sistem di Bidan Delima terdapat fasilitator-fasilitator yang melakukan supervisi dan monitoring evaluasi terhadap anggota-anggota Bidan Delima," tutupnya. (fik)
»
Lalu bagaimana peran Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan reproduksi, terutama di desa menghadapi situasi tersebut?
Dr Emi Nurjasmi, M.Kes selaku Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengatakan bahwa, dalam menghadapi situasi AKI yang masih tinggi mereka terus memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada anggotanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas bidan-bidan di Indonesia dalam upaya menurunkan AKI.
"Dalam menghadapi situasi seperti ini IBI memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada anggota melalui berbagai kegiatan ilmiah, baik seminar maupun pelatihan. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan, baik pengetahuan dan keterampilan bidan di dalam mengelola ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita," ujarnya kepada Okezone di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 30 September 2014.
Lebih lanjut, Emi Nurjasmi mengatakan bahwa dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan bidan, IBI mempunyai program khusus, yakni Bidan Delima. Program ini tidak hanya memiliki standar sarana dan prasarana, melainkan juga standar kompetensi.
"Kemudian bagaimana kita dalam Bidan Delima ini melakukan continue education. Namun, yang paling penting di sini adalah kita melakukan monitoring dan evaluasi serta supervisi," tambahnya.
"Jadi kami punya sistem di Bidan Delima terdapat fasilitator-fasilitator yang melakukan supervisi dan monitoring evaluasi terhadap anggota-anggota Bidan Delima," tutupnya. (fik)
»