MEMILIKI tekanan darah tinggi di usia pertengahan berisiko mengalami masalah kesehatan di masa tua. Salah satunya kemungkinan gangguan otak.
Sebuah studi mengungkap, seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi sejak usia pertengahan akan berisiko mengalami gangguan otak. Gangguan tersebut bisa berupa penurunan daya ingat hingga 6,5%, konsentrasi, dan fungsi otak lain dalam 20 tahun kemudian.
Namun, dengan mengonsumsi obat darah tinggi lebih awal, setidaknya bisa mengurangi dampak pada fungsi kognitif. Apalagi, demensia sendiri akan berkembang jika fungsi kognitif sudah memburuk sejak awal.
"Pengobatan yang dilakukan terlambat tentu tidak bisa mencegah resiko demensia," kata Dr Rebecca Gottesman dari Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore.
Fakta tersebut juga diungkapkan dalam penelitian terkait hubungan sederhana antara penurunan otak karena tekanan darah tinggi. Dr Gottesman dan para ilmuwan lain melakukan penelitian dengan melibatkan 14.000 orang berusia 48-67 tahun selama dua dekade. Mereka membandingkan fungsi otak yang mengalami hipertensi, prahipertensi, dan tekanan darah normal.
Selama masa penelitian, tekanan darah para peserta juga dicek setidaknya lima kali selama 20 tahun. Selain itu, mereka diberikan tes mental dimana salah satunya terkait daya ingat. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa beberapa peserta dengan hipertensi mengalami penurunan otak lebih besar dari yang normal.
Sementara itu, Dr Simon Ridley, Kepala Peneliti Alzheimer di Inggris, mengatakan bahwa demensia berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan penurunan fungsi kognitif di usia pertengahan. Karenanya, menjaga tekanan darah tetap normal merupakan cara terbaik untuk mengurangi risiko demensia.
"Mengontrol tekanan darah baik untuk mengurangi demensia. Caranya adalah konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, tidak merokok, dan menjaga berat badan," tutup Dr Simon, seperti dilansir Dailymail, Selasa (5/8/2014). (fik)
»
0 comments:
Post a Comment