Wednesday, February 19, 2014

Moms, Ini Cara Cegah Remaja Obesitas Alami Stroke Dini

Moms, Ini Cara Cegah Remaja Obesitas Alami Stroke Dini   MENINGKATNYA populasi remaja obesitas yang mengalami dislipidemia harus segera ditangani para orangtua. Sebab, kondisi itu bisa menyebabkan aterosklorisis yang bisa membuat anak mengalami stroke dini dan penyakit jantung koroner lebih cepat di kemudian hari.  
Seperti yang diketahui, dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipoprotein yang meliputi peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol low density lipoprotein (LDL), atau penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) darah.
 
Akan tetapi, para orangtua tak perlu cepat cemas. Sebab dengan mengajak anak menjalani latihan fisis dan diet National Cholesterol Education Program Step II, efek buruk dari dislipidemia bisa diperbaiki.
 
Dr.dr. Lanny Christine Gultom, Sp.A dalam studi terbarunya menerangkan bahwa menjalani latihan fisis, seperti aerobik, penguatan otot, dan tulang selama kurang dari 60 menit per hari dan menjalani diet NCEP step II selama 28 hari bisa memperbaiki kadar profil lipid darah sesudah menjalani intervensi. Meski ada satu jenis peran polimorfisme apolipoprotein E, tak mengalami perbaikan.
 
Sekedar diketahui, dalam tubuh manusia itu ada Apoliprotein E itu terdiri dari mempunyai tiga Isoform, yaitu APO E2, APO E3, dan APO 4. Alel apo E2 terdiri dari sistein (TGC) pada kodon 112 dan 158, apo E3 terdiri dari sistein pada kodon 112 dan arginin (CGC) pada kodon 158, sedangkan apo E4 terdiri dari arginin di kedua kodon tersebut. Dan apo E2 dan apo E4 dihubungkan ateroklerosis, sedangkan apo E3 merupakan apo E yang netral.
 
Adanya variasi asam amino akibat polimorfisme tersebut menghasilkan tiga genotip homozigot, yakni apo E2/E2, apo E3/E3 dan apo E4/E4 dan genotip heterozigot, yaitu apo E2/E3, apo E2/E4 dan apo E3/E4. Menurutnya, semua variasi tipe genotip itu tergantung hasil gen yang diwariskan dari setiap kedua orangtuanya, di mana setiap orangtua memiliki alel apo sendiri-sendiri.
 
Lebih dalam, ditemukan variasi apo E memengaruhi respons kadar kolesterol darah terhadap latihan fisis dan diet dengan hasil yang berbeda-beda terhadap hasil perbaikan kadar lipid liprotein darah, serta tidak memengaruhi perbaikan kadar kolesterol bagi remaja obesitas yang memiliki apolipoprotein E2.
 
"Sebagian besar subjek dalam penelitian ini mempunyai genotip yang normal, yakni apo E3/E3 dan profil lipid darah mengalami perbaikan setelah pemberian intervensi latihan fisis dan diet NCEP step II. Kesimpulan hasil penelitian inilah intervensi latihan fasis dan diet NCEP II berperan dalam perbaikan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL darah pada alel ap E3. Kemudian, juga berperan dalam memperbaiki kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, tetapi tidak berbaikan triglisertia darah pada alel apo. Sementara E2 itu, intervensi latihan fasis dan diet NCEP step II tidak berperan dalam perbaikan kadar kolestrerol total, trigliserida dan kolesterol LdL pada alel apo E2," katanya dalam acara yang bertema upacara promosi doktor di aula lantai 2, Fakultasi Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (19/2/2014)
 
"Temuan itu artinya apa? Artinya adalah dislipidemia yang sering berada pada anak obesitas bisa diperbaiki. Dan risiko stroke dini dan penyakit jantung koroner di kemudian hari bisa dicegah. Tinggal peran para orangtua untuk mendampingi dan mengontrol supaya anak bisa menjalani latihan fisis dan diet NCEP step II," sambungnya.
 
Untuk latihan fisisnya, tambah dia, para orangtua bisa menyesuaikan kesanggupan anak dan olahraga kesenangannya. Pokoknya, harus tiga kali seminggu dengan intensitas moderat. Bila ingin menaikan intensitasnya harus secara secara bertahap.
 
Adapun subjek penelitian ini ada 60 remaja obesitas dengan dislipidemia yang berusia 10 sampai 18 tahun berpartisipasi dalam penelitian. Di mana pendekatan penelitian memakai cara potong lintang dan one group pretest dan posttest study.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment