PARA ibu memerlukan dukungan dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi 0-6 bulan dari berbagai pihak. Salah satunya ayah sang bayi atau suami.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dr Lies Karmawati, M.Kes, mengatakan bahwa angka pemberian ASI yang masih rendah, risiko kematian bayi, dan upaya penurunan angka kematian bayi membuat Pemerintah Kota Depok, melalui Promkes Dinas Kesehatan Kota Depok, melakukan Seminar ASI Sedunia tahun 2014 dan pencanangan Bulan Penimbangan Balita. Pihaknya melihat bahwa pemberian ASI ekslusif merupakan suatu hal sangat penting bagi balita, yang dapat menyehatkan dan meningkatkan antibodi serta menurunkan resiko kematian bayi.
"Pencanangan Bulan Penimbangan Balita juga perlu dilakukan agar mengingatkan masyarakat untuk memeriksa dan mengecek berat badan bayinya secara berkala atau setiap bulan untuk melihat tumbuh kembang bayi. Rata-rata penimbangan balita masih 78,73% belum memenuhi target Kementerian Kesehatan, yaitu 100 persen. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok bersama masyarakat berupaya menyukseskan hal tersebut di atas,? katanya di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/8/2014).
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam sambutannya berharap para praktisi, aktivis ASI, dokter, dan bidan dapat menginspirasi, memotivasi, serta memberikan masukan agar para ibu dapat memberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI ekslusif kepada bayinya.
"Para camat dan lurah juga diharapkan mau menyebarkan dan menyosialisasikan informasi tentang manfaat IMD dan ASI ekslusif kepada seluruh masyarakatnya. Juga, memantau dan menyukseskan Bulan Penimbangan Balita dan pemberian vitamin A kepada balita,? tuturnya.
Nur Mahmudi mencoba memertimbangkan agar juga memberikan cuti kepada pegawai laki-laki di lingkungan Pemerintah Kota Depok berupa cuti melahirkan. Sebab, lanjutnya, suami pun berperan besar dalam tumbuh kembang anak, dari mulai siaga mendampingi istri sebelum melahirkan hingga proses menyusui dan sang anak tumbuh besar. (Baca: Berkaca dari Robin William, Jangan Abaikan Kesehatan Mental)
"Kepada para suami, juga harus mendampingi dan men-support istrinya agar dapat memberikan IMD dan ASI ekslusif kepada bayinya. Masyarakat juga diimbau agar memerhatikan standar emas makanan bayi mereka. Kami bicarakan ini kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bahwa memungkinkan dengan alasan khusus bagi para bapak untuk cuti, entah itu seminggu sebelum melahirkan hingga satu atau dua minggu setelah melahirkan karena bapak juga mengikuti prosesnya hingga ikut begadang," paparnya.
Ide tersebut didukung oleh Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia dr Utami Roesli SpA, IBLC, yang juga bertugas di RS St. Carolus. Dia mengapresiasi Pemerintah Kota Depok yang juga mulai menghargai peran ayah dalam proses tumbuh kembang anak. (Baca: Rahasia Tubuh Tetap Kurus)
"Baru Depok yang mengakui peran ayah penting, banyak di negara asing kegagalan menyusui juga disebabkan kegagalan atau kurangnya perhatian dari ayah," tandasnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment