DOKTER Suwardi yang baik, saya seorang ibu yang memiliki putra berusia 4 tahun. Putra saya mengalami demam disertai kejang.
Sebagai ibu, saya sangat cemas akan kondisi anak saya. Sebab dalam sebulan, anak saya bisa mengalami demam dan kejang sebanyak dua kali. Pada kejang terakhir, dia dirawat di rumah sakit.
Menurut hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, dokter yang bertugas mengatakan bahwa anak saya mengalami kejang dan demam. Itu biasa terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun. Pertanyaannya, apakah penyakit anak saya ini berbahaya? Mohon saran dari dokter.
Maemunah-Depok
Jawab:
Terima kasih atas partisipasi Ibu Maemunah pada kolom ini. Betul, kejang dan demam sering terjadi pada bayi dan anak usia di bawah 5 tahun.
Dari penelitian, sekira 2,2-5 % anak pernah mengalami kejang dan demam sebelum mereka berusia 5 tahun. Dan, ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Tentu, kejang dan demam harus dibedakan dengan kejang akibat kelainan otak seperti radang otak epilepsi. Kejang- demam biasanya terjadi bukan karena ada kelainan otak. Penyakit ini timbul karena suhu tubuh anak meningkat akibat penyakit di luar otak, seperti demam akibat radang telinga tengah akut, radang tenggorokan, atau radang paru-paru.
Jadi, kejang-demam terjadi akibat adanya penyakit yang bukan karena kelainan otak. Apakah kejang-demam memberi dampak buruk pada otak? Dalam beberapa kasus, kejang-demam tidak memberi dampak negatif pada otak. Sebab, kejang hanya berlangsung kurang dari 15 menit dan kelainan bukan pada otak.
Meski demikian, kejang-demam harus segera diatasi, frekuensinya pun sebaiknya ditekan. Bila anak terlalu sering mengalami kejang-demam, tentu akan memberi dampak bagi orang tubuh lainnya, terutama otak, sistem pertahanan tubuh si anak.
Lantas, bagaimana solusinya? Perhatikan kesehatan anak secara menyeluruh dengan cara memberi asupan nutrisi yang seimbang, terutama sayur-mayur dan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral.
Anak yang pernah mengalami kejang-demam kemungkinan akan mendapat serangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Oleh karena itu, bila si anak demam, segera periksaan ke dokter. Anak cukup istirahat dan bermain jangan terlampau capek. Terima kasih. Semoga bermanfaat.
Dr Suwardi
Ages Clinic Indonesia
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment