Waspada, Parkinson Sebabkan Anda Tak Bisa Aktivitas Lagi

PERNAHKAH Anda melihat tangan seseorang bergerak-gerak sendiri saat istirahat atau duduk? Atau mendengar orang mengeluh tubuhnya mendadak kaku, sehingga dia tak bisa bergerak? Bila iya, mungkin orang tersebut sudah terkena penyakit parkinson.

Akan tetapi, banyak orang yang kurang mengetahui penyakit ini. Lantas, apakah penyakit parkinson itu?

Dr. Roul Sibarani, Sps, spesialis saraf dari RS. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi menjelaskan bahwa parkinson merupakan penyakit degenerasi terjadi karena penumpukan protein di otak, di mana membuat molekul neurotransmitter mengalami kekurangan, sehingga membuat komponen lain dalam otak ikut juga kekurangan. Hal ini memengaruhi gerak tubuh dan kemampuan otak seseorang.

"Tanda dari orang yang mengalami penyakit parkinson itu saat jalan kaki bergetar, mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, hingga untuk  berjalan mereka sangat tertatih. Tapi gejala awal penyakit ini, itu tangan bergerak-gerak sendiri saat duduk atau istirahat," katanya dalam acara bertema ?Parkinson & Diagnosa Penyakit Parkinson? di RS. MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2014).

Lebih dalam, Dr. Roul menerangkan bahwa ini sebetulnya protein yang normal, namun bermutasi menjadi penyakit lantaran gen yang ada di dalam tubuh setiap orang. Dan orang yang sampai terdiagnosis terkena parkinson itu, bukanlah muncul begitu saja. Tapi hal itu adalah akumulasi dari kerusakan otak dari tahun-tahun sebelumnya.
 
"Biasanya orang yang kena parkinson, sudah mengalami kerusakan otak lima tahun sebelumnya. Di mana ada lewi body-nya (penyebab seseorang alami parkinson di dalam otak," ungkapnya.

Oleh karena itu, bagi orang yang sudah mengalami gejala awal harus mengambil langkah pengobatan. Sebab, penyakit ini jika diabaikan akan tambah parah. Belum lagi, bertambahnya usia yang membuat gejala-gejala parkinson makin bervariasi. Tentu akan menurunkan produktivitas dan aktivitas seseorang.
 
"Apa efek buruk dari parkinson? Aktivitas terganggu, produktiviftas, menurun, dan kemampuan otak menurun. Bila masih tidak diobati, bisa-bisa si penderita tak bisa beraktivitas lagi," terangnya.
(tty)

»

Posted in: