Monday, April 28, 2014

Yeay, 9 Juta Masyarakat Indonesia Sudah Bebas Gigi Ngilu

Yeay, 9 Juta Masyarakat Indonesia Sudah Bebas Gigi NgiluSENSODYN Challenger 2014 yang dibuat oleh GlaxoSmithKline (GSK) berhasil mengatasi sejumlah gigi ngilu masyarakat Indonesia melalui penyelenggaraan Sensodyne Hot & Cold Food Festival. Terhitung, sembilan juta masyarakat Indonesia akhirnya bebas dari rasa ngilu akibat gigi sensitif.
 
Tujuan dari acara ini dihelat adalah untuk mendukung masyarakat Indonesia agar mereka terbebas dari masalah ngilu akibat gigi sensitif. Di mana Sensodyne Hot & Cold Food Festival ini ialah salah wujud dari komitmen GSK. Lebih dalam, keberhasilan itu diujudkan diadakannya festival makanan yang menghidakan beragam makanan panas dan dingin yang mengundang selera. Namun, tetap bisa dinikmati pengunjung tanpa rasa ngilu yang menyiksa gigi mereka.
 
 ?Kami mendedikasikan ?Sensodyne Hot & Cold Food Festival? untuk masyarakat Indonesia yang sudah terbebas dari masalah rasa ngilu akibat gigi sensitif. Di festival ini mereka bisa menikmati momen ?Enjoy Tanpa Ngilu!?, yaitu momen istimewa dimana mereka dapat mencicipi beragam kuliner nikmat bersama orang-orang terdekat. Festival ini kami gelar sebagai bentuk perayaan akan kesuksesan kampanye Sensodyne Challenge, " kata Amanda Parikesit selaku Brand Manager Sensodyne  seperti press release yang diterima redaksi Okezone, baru-baru ini.
 
Kesuksesan kampanye ini juga terlihat dari keberhasilan Sensodyne dalam membebaskan sembilan juta konsumen dari permasalahan gigi sensitif, dimana mereka menyetujui bahwa Sensodyne bekerja lebih baik dibandingkan pasta gigi non-sensitif untuk penderita gigi sensitif, tambah Amanda.
 
Keberhasilan Sensodyne ini pun diakui oleh Bara Pattiradjawane selaku celebrity chef yang memiliki masalah gigi ngilu dan yang diturunkan dari Ibunda tercinta. Dari sang Ibu, Bara mendapatkan rekomendasi kehebatan Sensodyne sebagai solusi yang jitu.  Terlebih, profesi Chef Bara mengharuskannya untuk mencicipi berbagai varian makanan dan minuman.
 
 ?Saya pernah mengalami masalah gigi sensitif yang sangat mengganggu. Bagi saya yang setiap hari harus berkutat di bidang kuliner, pekerjaan jadi sangat menyiksa karena setiap hari saya harus membuat dan mencicipi hidangan panas maupun dingin,? ungkap Chef Bara.
 
?Selain itu, saya seringkali mengadakan jamuan makan bersama teman-teman terdekat. Sebagai tuan rumah, rasanya tidak enak sekali apabila kebersamaan yang seharusnya saya nikmati saat makan bersama mereka jadi terganggu hanya karena mood berantakan akibat gigi yang tiba-tiba terasa ngilu saat sedang menikmati makan,? imbuhnya.
 
Menanggapi hal ini, Jehezkiel Martua selaku GlaxoSmithKline Oral Health Care Expert Marketing menjelaskan,?Rasa ngilu pendek dan tajam yang dirasakan para penderita gigi sensitif memang seringkali datang tiba-tiba, dan paling sering dipicu oleh makanan atau minuman dingin, panas, manis, ataupun asam. Gigi sensitif adalah kondisi yang ditimbulkan akibat terbukanya dentin karena email yang menipis atau turunnya gusi. Rasa ngilu itu muncul karena dentin mempunyai saluran-saluran sangat kecil yang langsung berhubungan dengan syaraf gigi.?
 
Dan untuk mengatasi permasalahan gigi sensitif sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan menyikat gigi sekurangnya dua kali sehari setiap hari dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, seperti Sensodyne. Sebabnya, Sensodyne dapat memberikan perawatan gigi sensitif yang bertahan lama. Bahan aktif yang ada pada Sensodyne terbukti secara klinis bekerja langsung untuk melindungi gigi sensitif, paparnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, dr. Ryan Thamrin selaku pakar kesehatan mengatakan, munculnya keluhan gigi ngilu itu karena rendahnya kesadaran masyarakat akan masalah gigi ngilu. Dan tentu perlu adanya edukasi seperti komitmen yang ditunjukan oleh Sensodyne ini.
 
Perlu yang diketahui, bahwa masih banyak orang di Indonesia menderita gigi sensitif, dan kebanyakan dari mereka masih menyepelekan masalah ini dan belum mencari solusi yang tepat untuk menanganinya. Survey yang dilakukan oleh IPSOS Tracking Study tahun 2013 memperlihatkan bahwa prevalensi penderita gigi sensitif di Indonesia mencapai 43 persen. Artinya hampir satu dari dua orang di Indonesia masih belum bisa menikmati makanan dan minuman bersama orang terdekat karena rasa ngilu di gigi.
 
Oleh karena itu, disarankan untuk para masyarakat untuk rutin mengonsumsi setiap hari minimal dua kali untuk mencegahanya. Selain itu, tak lupa memakai pasta gigi khusus jika memiliki keluhan gigi ngilu, pesan Dr. Ryan.
 
Adapun hasil sembilan juta itu didapat berdasarkan hasil pelaksanaannya di pertengahan tahun 2013 lalu, melalui website www.sensodyne.co.id. Sensodyne telah berhasil mengajak puluhan ribu konsumen untuk mengikuti program Sensodyne Challenge. Di sepanjang program, konsumen saling berbagi testimoni, cerita dan pengalaman dalam menggunakan Sensodyne. Sehingga mereka dapat saling menginspirasi dalam mencari solusi terbaik untuk membebaskan diri dari permasalahan ngilu akibat gigi sensitif.
 
(ren)

»

0 comments:

Post a Comment