PASTI Anda pernah mendengar bahwa ada pemain sepak bola mati mendadak saat bertanding? Atau mungkin atlet basket yang meninggal saat lagi asyik-asyiknya bermain basket?
Ya, mereka meninggal mendadak di tempat tanpa merasakan keluhan terlebih dahulu. Hal itu pun memunculkan pertanyaan, sebenarnya apa yang menyebabkan kejadian itu? Apakah itu karena serangan jantung atau apa?
Menurut Dr. Jeremy Chow, MBBS, MRCP (UK), MRCP (London), M. Med (Int Med), FAMS, ahli jantung dan electrophysiologist, Certified Cardiac Device Specialist dari Asian Heart & Vascular Centre Gleneagles Medical Centre Singapore, penyakit jantung ada beberapa macam, pertama adanya koroner yang tersumbat, kemudian gangguan pada katup jantung, dan terakhir adanya kelainan pada organ jantung. Yang menyebabkan kematian mendadak pada orang atau atlet itu biasanya karena kelainan pada organ jantung.
Lebih dalam, Dr. Jeremy menerangkan ada lima penyebab hingga seseorang bisa mengalami kematian mendadak, yaitu adanya ketidaknormalan dalam organ jantung, misalnya saja otot jantung menebal. Kemudian, penyakit jantung bawaan entah itu karena katupnya yang rusak, ataupun otot pada jantung bermasalah. Selanjutnya, gangguan irama jantung yang tidak normal karena adanya infeksi pada jantung. Hal ini bisa disebabkan karena virus atau bakteri yang berkembang dalam organ jantung.
Terakhir, adanya abnormal arteri pada jantung seseorang. "Abnormal arteri karena adanya penyumbatan pada sesuatu, sehingga seseorang mengalami sudden death," ungkapnya saat bincang-bincang dengan media di Novotel Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara, Selasa, (29/4/2014)
Ditambahkkannya bahwa penyebab kematian mendadak itu bisa terjadi 80 persen dikarenakan penebalan pada jantung seseorang. Mereka yang memiliki riwayat kematian mendadak harus mewaspadai ini karena cenderung lebih berisiko mengalami kematian mendadak.
"Jadi, jangan samakan serangan jantung dengan sudden death cardiac (SDC), itu karena berbeda. Kalau serangan jantung itu diawali dengan nyeri di dada, tetapi pada SDC biasanya tidak ada gejalanya. Inilah kenapa atlet bisa meninggal secara mendadak di lapangan atau orang saat tidur tidak bangun lagi atau meninggal," terang. Dr. Jeremy.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment