Investasi Kehamilan Tak Cukup dengan Perhatian Saja

KEHAMILAN seharusnya menjadi proses sadar yang dilakukan dalam menyiapkan generasi muda. Untuk itu, dalam proses  kehamilan investasi sangat penting dipersiapkan. Apa pasal?

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD mengatakan bahwa orang hamil pastinya memerlukan investasi yang tidak hanya cukup dengan perhatian dari gizi, keluarga, tetapi juga seluruh masyarakat sekitarnya. Lantas, mengapa harus investasi dalam mempersiapkan kehamilan?  
"Kalau nanti bersalin, itu kemudian bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," ucap Wamenkes pada konferensi pers ?Pencanangan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014? di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2014).
 
"Oleh karena itu, kita harus mau mengorbankan, menginvestasikan baik waktu, perhatian, uang, makanan, atau apa pun demi anak yang dilahirkan itu sehat, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga kemampuan lain," tambah Wamenkes.
 
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, MKes mengatakan bahwa sesungguhnya kehamilan seharusnya menjadi proses sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk menyiapkan generasi muda yang lebih baik. Menurut dr. Anung, inilah yang kemudian disebut bahwa kehamilan adalah investasi.
 
Oleh karena kehamilan itu investasi, dr. Anung mengungkapkan, maka kita harus menaruh perhatian yang lebih dalam hal ini. Misalnya, dr. Anung mengatakan bila pemerintah sudah memberikan cuti hamil yang menurutnya adalah perhatian dalam tatanan regulasi.
 
"Yang kita harapkan bahwa seorang ibu hamil memang memerlukan perhatian-perhatian lebih agar anak yang dilahirkan menjadi lebih baik daripada kita untuk menghadapi persaingan-persaingan," tandas dr. Anung.
(tty)

»

Posted in: