Friday, April 25, 2014

40% Anak Indonesia Kurang Aktif, PTM Terus Meningkat

40% Anak Indonesia Kurang Aktif, PTM Terus Meningkat   KONDISI saat ini penderita penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi semakin meningkat. Apa sebabnya?

Hal ini karena penurunan tingkat aktivitas fisik masyarakat yang cukup signifikan. Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga dr. Grace Tumbelaka, SpKO, berdasarkan WHO dalam terbitannya Global Health Risk menyebutkan bila kurang latihan fisik atau physical inactivity bedara pada peringkat 4 teratas penyebabkan kematian setelah hipertensi, diabetes, dan kebiasaan merokok.  
"Di Indonesia sendiri semakin banyak masyarakat yang terkena penyakit tidak menular tersebut. Tetapi, kenyataannya kalau kita lakukan aktivitas fisik yang sesuai artinya teratur, terukur dan tepat bisa mengobati penyakit-penyakit tersebut,"  dr. Grace pada konferensi pers bertema ?Excersice is Medicine untuk Indonesia SeGar (Sehat dan Bugar)? di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
 
Pola hidup santai atau kurang bergerak memiliki efek negatif yang cukup serius. Namun kondisi di Indonesia, menurut dr. Grace, masihlah mengkhawatirkan karena masih banyak anak-anak yang berperilaku malas-malasan atau kurang aktivitas fisik.
 
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan hampir separuh dari penduduk kelompok usia di atas 10 tahun masih tergolong memiliki perilaku sendetari atau kurang beraktivitas fisik.
 
"Sekitar 40 persen anak-anak kurang aktif. Orang yang tidak aktif adalah orang yang tidak melakukan aktivitas fisik selama tiga sampai lima kali sepekan dengan masing-masing minimal 30 menit," tandas dr. Grace.
 
Sementara, salah satu jurnal sports medicine terbesar di dunia, British Journal of Sports Medicine memperlihatkan konsensus yang diprakarsai oleh WHO dinyatakan bahwa menginterhrasikan latihan fisik dalam pencegahan PTM ke dalam pelayanan kesehatan primer. Artinya, Puskesmas dan dokter umum menjadi sangat penting selain keterlibatan guru dan sekolah.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment