PERKEMBANGAN angka kejadian populasi HIV sudah dalam mengkhawatirkan, di mana penyebab tertinggi oleh penasun (pemakain narkotika) dan LSL (laki seks laki) atau homo.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH menjelaskan bahwa hasil dari Laporan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) mengenai pravelensi HIV di 13 kota di Indonesia pada populasi 2009 dan 2013 mengungkapkan dari berbagai penyebab orang bisa mengalami HIV, yaitu penasun, wanita pekerja seks (WPS) tak langsung, wanita pekerja seks langsung, waria, LSL (aki seks laki) atau homo, dan LBT (lelaki berisiko tinggi), ditemukan bahwa penasun dan LSL berada di posisi paling atas.
"Populasi penasun pada 2009 itu 27 persen, sedangkan pada 2013 menjadi 39.5 persen. Ini jelas meningkat itu sangat merisaukan kami, atau mengalami peningkatan 46,3 persen. Padahal, populasi HIV pada 2007 sampai 2011 menurun. Yaitu pada 2007 sebesar 52.4 persen, sedangkan 2011 sebesar 42.4 persen," katanya dalam acara yang bertema Wanita dan HIV-AIDS di R. Maharmarjono, Gd. Kemenkes, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014).
"Sementara kalau WPS tak langsung pada 2009 itu 2,6 persen, sedangkan pada 2013 itu 1,6 persen. Ini menurun sebanyak 38,5 persen. Selanjutnya, WPS langsung pada tahun itu sebanyak delapan persen dan 2013 sebanyak 7,4 persen. Di mana ini meningkat sebesar 10 persen " imbuhnya.
Selanjutnya waria, lanjut Menkes, populasi HIV di Indonesia menurun sebesar 19.6 persen, di mana jumlah pada 2009 itu ialah 9.2 dan 2013 sebanyak 7.4 persen. Kemudian tren untuk LSL mengalami peningkatan yang sangat tinggi yaitu pada 2009 sebanyak tujuh persen dan 2013 sebanyak 12.8 persen. Ini mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Sementara itu, untuk yang LBT pada 2009 sebanyak 0.4 persen dan 2013 menurun menjadi 0.2 persen atau mengalami penurunan sebanyak 50 persen.
"Untuk LSL juga meningkat sangat tajam, perubahannya itu sebesar 83 persen. Paling tinggi di antara penyebab-penyebab HIV lainnya," tandas Menkes.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment