PENGOBATAN terhadap penyakit parkinson memerlukan usaha dan semangat yang sangat besar, baik dari penyandang, keluarga, petugas kesehatan, dan negara. Untuk mendapatkan pengobatan sendiri sifatnya sangat individual, di mana sangat tergantung dari usia penyandang, jenis pekerjaan, ekspektasi penyandang terhadap penyakit, dan hasil pengobatan.
Demikian seperti diutarakan oleh dr Made Agus Mahendra Inggas SpBS, dokter spesialis bedah saraf MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. Dia menjelaskan bahwa pengobatan penyakit parkinson itu memang tergantung dari gejala yang dialami si penderita, di mana pengobatan itu harus di-support oleh para keluarga. Bila gejala yang dialami masih dalam batas biasa, dokter rata-rata akan memberinya obat-obatan, biasanya dokter akan meresepkan obat Levodopa.
Pemberian obat ini diberikan untuk memudahkah produksi dopamin dalam otak, penyebab dari parkinson. ?Parkinson itu muncul karena ada penumpukan protein di otak, sehingga produksi dopamin sangat sedikit. Nah, obat ini memfokuskan untuk produksi dopamin," ungkapnya di RS. MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 April 2014.
Tak hanya dilakukan dengan obat-obatan, pengobatan parkinson bisa diobati dengan operasi pembedahan, namun tetap harus berdasarkan hasil konsultasi dari gejala yang dialami si penderita, urai dr. Made.
Pembedahan ini sudah merupakan metode terapi yang telah terstandar dan diterima luas oleh kalangan dokter dunia. Terlebih, tingkat kesembuhan mencapai 90 persen dalam waktu cukup singkat.
"Ada dua teknik pembedahan pada penyakit parkinson, pertama teknik ablatif (pembakaran pusat gangguan dalam otak) dan teknik stimulasi (pacuan dengan elektrode dalam otak). Keduanya merupakan teknik yang canggih dengan alat khusus dan memerlukan keterampilan seorang bedah saraf yang khusus pula," terangnya.
Akan tetapi, kata dia, pasien yang sudah mengalami pikun akibat dari parkinson sangat disarankan mendapatkan pengobatan ini. Karena umumnya hanya membuat fungsi otak si penderita makin rusak.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment