MRI 3 Tesla Skyra Deteksi Kelainan Tubuh dengan Satu Kali Scan

UMUMNYA untuk mendeteksi kelainan dalam tubuh dengan MRI ( Magnetic Resonance Imaging) membutuhkan berkali-kali scan. Tapi kini semua orang bisa memangkasnya menjadi satu kali scan bila melakukan scan dengan MRI 3 Tesla Skyra.

MRI 3 Tesla merupakan alat yang hanya tersedia di RS Pondok Indah dimana mampu memberikan gambaran pencitraan dengan detail anatomis yang sangat baik, terutama untuk kelainan serebral ataupun untuk seluruh tubuh. Jadi, MRI 3 Tesla Skyra bisa membantu menegakkan diagnostik yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga penanganan terapi untuk seseorang bisa dilakukan sedini mungkin.

Dr. Rahmi Alfiah Nur alam, Sp.Rad (K), Dokter spesialis Radiologi RS Pondok Indah Puri Indah menjelaskan bahwa MRI 3 Tesla ini memang lebih unggul dengan alat MRI biasanya. Secara umum, alat MRI sebelumnya digunakan untuk mendeteksi kelainan neurovaskular dan cardiac dengan informatif dan akurasi hampir 100 persen untuk mendeteksi penyakit, utamanya kanker. Akan tetapi, MRI 3 Tesla ini memiliki kegunaan lebih dari alat MRI biasa, dengan fitur alat sampai mesin magnet resonansinya yang tiga kali lipat lebih kuat dari MRI sebelumnya.

"MRI 1.5 Tesla itu hanya 10.000 gauss magnet resonansinya sedangkan MRI 3 Tesla 30.000 gauss. Dan inilah yang membuat MRI 3 Tesla Skyra memungkinkan mendapat pencitraan lebih detail sehingga bisa diketahui sejauh mana penyakit sudah menyerang tubuh, apakah akut, subakut, atau kronik. Tumor, misalnya, bisa dideteksi apa jenisnya, dari jinak atau ganas dan apakah sudah tahap inflamasi atau infeksi. MRI terbaru ini juga bisa digunakan mendeteksi kelainan otot jantung seseorang," katanya dalam acara yang bertema RS Pondok Indah Group: New Advances Technology MRI 3T Skyra, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2014).

Jadi, tambah dia, segala kelainan dalam tubuh bisa terdeteksi dengan lebih jelas melalui pemeriksaan MRI 3 Tesla Skyra. Hal itu bisa terjadi karena medan magnet yang besar akan  menghasilkan signal yang kuat untuk merekontruksi organ tubuh yang bergerak. Bukan cuma itu, kelainan pada janin dalam kandungan juga bisa terdiagnosa melalui MRI 3 Tesla dan pemakaian MRI 3 Tesla aman untuk ibu hamil.

Hal senada juga disampaikan, Dr. Med. Luqman Adji Saptogino, Sp.Rad (K), Sp.KN, Dokter spesialis radiologi RSPI ini memaparkan alasan MRI 3 Tesla 3 itu lebih baik dibanding MRI lain. Hal itu karena MRI 3 Tesla bisa melakukan semua fungsi MRI 1.5 Tesla dengan hasil yang bermutu lebih tinggi. Hasil MRI 3 Tesla Skyra memberikan resolusi ruang yang lebih baik dan sangat bermanfaat untuk menghasilkan pencitraan pembuluh darah, yang sebelumnya tak terlihat oleh teknologi MRI yang ada. Hal itu membuat angka keberhasilannya lebih baik.

Lebih lanjut, pencitraan pembuluh darah yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk planning pra-bedah, dan menghindari pemeriksaan angiografi yang invasif saat proses pembedahan. Dan MRI 3 Tesla bukan cuma mampu memberikan pencitraan pembuluh darah, tapi juga bisa dilakukan untuk seluruh tubuh, dari jantung, otak, hati sampai prostat.

"Teknologi MRI sudah banyak digunakan di Indonesia dan saat ini MRI 1.5 Tesla adalah versi yang sudah banyak digunakan. Dan RS Pondok Indah Puri Indah, sekarang sudah memperbarui kemampuan diagnostiknya dengan menghadirkan MRI 3 Tesla Skyra untuk keperluan deteksi dini kelainan untuk masyarakat, dan merupakan rumah sakit pertama kali yang memakai MRI 3 Tesla di Indonesia. Dengan kekuatan medan magnet dua kali dari alat MRU 1.5 Tesla bahkan 10 kali kekuatan Open MRI sysmtem, MRI 3 Tesla bisa memberikan gambaran jelas beragam kondisi patologis dalam tubuh seseorang. Sehingga mempermudah dokter dalam melakukan diagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat," katanya.

Terpenting, kata dia, kekuatan magnet MRI 3 Tesla yang lebih besar menjadikan pemeriksaan lebih singkat karena hanya membutuhkan satu kali scan untuk mendeteksi suatu penyakit secara akurat. Sementara versi 1.5 Tesla membutuhkan berkali-kali untuk mendapatkan pencitraan yang bagus.

"Dengan MRI 3 Tesla, waktu yang dibutuhkan untuk pencitraan lebih singkat yakni tujuh sampai 10 menit. Dibandingkan MRI sebelumnya biasanya sekira 20 sampai 30 menit," terangnya. (ind)

»

Posted in: