UNTUK pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asosiasi Riset Pendidikan Anak Usia Dini se-Asia Pasifik. Acara yang memasuki tahun ke-15 dalam penyelenggaraannya itu, hari ini resmi dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.
Menurut Linda, konferensi kali ini bisa memberikan bekal dan informasi bagaimana sistem baru yang bisa diadopsi untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Apalagi, berbagai perubahan kini memang banyak terjadi.
"Bisa sharing bagi kita, terutama pendidik di bidang PAUD tentang bagaimana sistem baru yang bisa digunakan untuk anak-anak kita yang terus mengalami perubahan, seperti kemajuan teknologi sampai ekonomi sehingga anak-anak tidak tidak lagi mengenal alam atau budaya," katanya di Ina Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Jumat (8/7/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BKKBN Prof Fasli Jalal. Dalam sambutannya, Fasli mengatakan bahwa hasil konferensi akan menjadi rekomendasi bagaimana mendidik anak secara berkualitas. (Baca: Indonesia Tuan Rumah Konferensi PAUD Asia Pasifik ke-15)
Lebih dari 600 peneliti dari 23 negara se-Asia Pasifik mengikuti konferensi tersebut. Pembahasan topik konferensi mengacu pada hak anak, mulai dari hak mendapatkan asupan gizi cukup; pelayanan kesehatan, baik pencegahan, rehabilitasi, pendidikan, ataupun psikososial; pengasuhan atau parenting; serta perlindungan.
Beberapa pembicara international dihadirkan untuk mempresentasikan penelitian terkait anak-anak usia dini. Acara ini mengusung tema ?Hidup Rukun Melalui Pendidikan Anak Usia Dini dan Perawatan?, akan dihelat di Bali pada 8-10 Agustus 2014.
(ftr)
»
0 comments:
Post a Comment