DOKTER, anak saya (7 bulan) seringkali tidur dengan posisi nungging. Biasanya pelan-pelan saya ubah posisinya menjadi posisi telentang atau posisi tidur lainnya yang lebih nyaman. Apakah posisi tidur nungging ini akan berbahaya kelak? Bagaimana posisi tidur yang baik buat bayi? Terimakasih.
Maulida-Sumedang
Jawab:
Tiap anak akan membangun kebiasaan tidur masing-masing. Ada yang lebih menyukai posisi telentang, ada pula yang lebih menyukai posisi miring, atau bahkan tengkurap. Anak yang senang tidur dengan posisi tengkurap pun bisa memiliki berbagai ?gaya?, misalnya sambil menungging.
Selama ia terlihat nyaman dan Anda melihat posisi itu tidak menghalangi pernapasannya, tentu tidak apa-apa. Tapi, tidak ada salahnya bila Anda ingin memerbaiki posisi itu. Perubahan posisi yang Anda lakukan, lama-lama juga akan membuatnya terbiasa sehingga ia bisa tidur dengan posisi yang lebih baik. Pada anak yang mempunyai riwayat kolik, nyeri perut berulang, biasanya sering tidur dalam posisi nungging karena terasa lebih nyaman.
Jadi, anak yang tidur dalam posisi nungging atau seperti posisi orang sujud (salat) biasanya dilakukan karena perutnya sedang tidak nyaman. Dalam posisi tidur yang nungging seperti ini, biasanya kerap disertai tidur gelisah, suka bolak-balik, duduk dan tidur lagi atau sering tidur larut malam.
Risiko SIDS
Keadaan posisi nungging sebenarnya tidak normal atau tidak aman, sebaiknya posisi tidur jangan nungging. Posisi ini disebut tummy sleep position. Dari banyak penelitian, posisi tummy tidak dianjurkan karena posisi ini 18 kali lebih sering menimbulkan SIDS (sudden infants death syndrome) yakni suatu gejala kematian mendadak pada bayi.
SIDS banyak terjadi pada bayi umur 1-4 bulan, meskipun bisa sampai 1 tahun. Kebanyakan SIDS terjadi saat bayi yang biasa tidur telentang kemudian diubah posisinya oleh yang menjaga si bayi dengan tummy sleep atau tengkurap atau nungging.
Posisi telentang (back sleep) merupakan posisi paling aman dan ini harus dilakukan sepanjang tidur. Posisi tengkurap atau nungging hanya dilakukan pada saat bayi sedang terjaga. Posisi tummy ini sangat berguna untuk menguatkan otot leher dan tangan. Posisi ini hanya pada saat bayi terjaga dan dalam pengawasan orangtua atau pengasuh.
Biasakan Telentang
Biasakan memulai dan meletakkan bayi saat akan tidur dalam posisi terlentang, jika posisi berubah ke tummy sleep mestinya dikembalikan ke posisi telentang tanpa meletakkan benda-benda di sekitar bayi seperti bantal, dot dan talinya atau barang lainnya. Pasalnya, sebab SIDS bisa terjadi karena bayi tergencet a ntara dua benda, atau tertutup jalan napas oleh bantal atau lainnya saat tidur sehingga jalan napas tersumbat. Sebaiknya tempat tidur bayi dekat dengan tempat tidur orangtua, tetapi tidak satu tempat tidur, agar bisa diawasi apakah bayi terbangun, nangis, atau gelisah.
Perhatikan pula jika posisi tidur bayi miring, karena posisi ini akan mudah beralih ke tummy sleep. Pastikan agar bantal yang dipakai bayi Anda tidak ?menenggelamkan? kepala¬nya agar pernapasannya tidak terganggu.
Tidur dengan bantal tipis atau bahkan tanpa bantal akan lebih baik bagi otot-otot leher dan perkembangan tulang belakangnya. Bantal yang terlalu tinggi justru akan membebani kepala dan membuat otot-otot leher menegang dan tidak bisa rileks.
Hindari pula si bayi dari kemungkinan terbelit atau tertutup selimut. Sebaiknya Anda tidak meletakkan boneka yang terlalu besar di dekatnya agar tidak menutupi dan mengganggu pernapasannya.
Prof. dr. Mohammad Juffrie, SpAK, Ph.D
Bagi an Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM (ftr)
»
0 comments:
Post a Comment