ASPEK kesehatan yang sering diabaikan selama bulan puasa adalah istirahat dan tidur cukup. Padahal, keduanya merupakan hal penting yang harus diperhatikan selain makan dan minum.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola tidur saat berpuasa disebabkan waktu makan dan minum dilakukan dini hari (sahur), bukannya siang hari. Studi dari delapan laki-laki usia muda di Maroko pada 2001, mengungkapkan bahwa peserta umumnya kurang tidur selama bulan Ramadan.
Menurut occupational health physician, Dr Abed Onn, meskipun banyak pemilik perusahaan memungkinkan jadwal yang fleksibel bagi karyawan Muslim selama Ramadan, penting bagi karyawan untuk mengalokasikan waktu istirahatnya. Apalagi, tahun pertama Ramadan kali ini bertepatan dengan gelaran Piala Dunia. Selain itu, waktu pertandingan dimulai setelah lewat tengah malam, artinya mendekati waktu sahur.
?Beberapa pilihannya, termasuk tidur, menjadi sedikit lebih awal sebelum pertandingan atau sahur, dan setelah itu kembali tidur,? katanya, seperti dilansir Thestar, Senin (30/6/2014).
Memang, cukup sulit untuk menyesuaikan pola istirahat dan tidur selama bulan puasa. Namun, menurut Dr Abed, bagi mereka yang sudah terbiasa berpuasa selama Ramadan, maka tubuh cenderung bisa menyesuaikannya dengan cepat.
?Pekerja mungkin merasa tidak seperti diri mereka dalam tiga hari pertama puasa karena tubuhnya sedang beradaptasi dengan perubahan kebiasaan makan dan tidur. Namun, setelah melewati masa penyesuaian, tubuh mereka biasanya mulai bisa menyesuaikan dengan kondisi saat puasa,? tutupnya.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment