PADA anak-anak usia prasekolah, medical check up (MCU) dapat dilakukan kapanpun. Pemeriksaan bisa berupa paket yang ditawarkan oleh rumah sakit atau bergantung permintaan dari orangtua anak.
Jenis pemeriksaannya meliputi pemeriksaan tumbuh kembangnya, pemeriksaan mata, pemeriksaan telinga-hidung-tenggorok (THT), pemeriksaan mulut/gigi, pemeriksaaan darah, dan radiologi. Sebaiknya sebelum melakukan MCU, konsultasikan terlebih dulu pada dokter yang menangani si kecil.
Mengingat harganya yang tidak sedikit, sehingga bisa mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda dulu. Simak penjelasan dr. Tb. Ferdi Fadilah, SpA, M.Kes tentang tes-tes kesehat an yang bisa dilakukan oleh anak-anak prasekolah:
Pemeriksaan Mata
Gunanya untuk mengetahui kesehatan mata anak. Biasaya dokter anak akan bekerjasama dengan dokter spesialis mata, untuk memeriksa refraktometri atau visus pada mata si kecil, memeriksa apakah ada gangguan pada mata anak, memeriksa apakah matanya minus atau tidak. Selain itu pada usia prasekolah juga bisa dilakukan tes buta warna (Tes Ishihara) karena umumnya pada usia ini anak sudah dapat mengenal berbagai warna.
Pemeriksaan THT
Pemeriksaan telinga-hidung-tenggorok (THT) berguna untuk mengetahui ketajaman pendengaran anak, dan apakah anak dapat mendengar dengan baik. Perlu Moms ketahui pada anak yang terlahir dari ibu yang terinfeksi toksoplasma atau rubela, si kecil dapat mengalami gangguan fungsi pendengaran. Sehingga disarankan melakukan tes pendengaran lebih dini.
Pemeriksaan Mulut/Gigi
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui pertumbuhan gigi susu dan perkembangan nya menuju gigi tetap. Karena usia prasekolah gigi susunya harus tetap dijaga agar pertumbuhan gigi permanennya akan baik. Selain itu, diperiksa juga apakah terdapat karies gigi, infeksi pada gigi atau gigi yang membusuk, karena jika ada dapat menjadi pintu masuk bakteri dan pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak
Dokter akan memeriksa berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala, maupun perkembangannya dengan menggunakan beberapa tools perkembangan seperti Denver II atau KPSP. Pada saat pemeriksaan dokter akan memantau dan bertanya kepada orangtua (anamnesa) serta dilakukan pemeriksaan fisik.
Jika ternyata anak memiliki masalah terhadap berat badan atau tinggi badan, misal tinggi atau berat badan tidak bertambah-tambah padahal seharusnya pada usianya sudah harus mencapai berat dan tinggi badan yang sesuai dengan usianya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut serta menyarankan untuk memberikan nutri si yang tepat bagi anaknya.
Bila diduga permasalahannya karena gangguan hormon pertumbuhan, maka akan dikonsultasikan dokter spesialis anak sub endokrinologi. Sementara jika anak memiliki masalah pada perkembangannya baik dalam aspek motorik kasar-motorik halus adaptif-persona sosial-bahasa, pemeriksaan lebih detail bisa dilakukan oleh tim dokter sub tumbuh kembang, neurologi anak dan psikolog.
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan jika ada penyakit bawaan atau penyakit penyerta dalam diri anak, misalnya jika ternyata saat diperiksa anak memiliki kelainan pada jantungnya, maka dokter akan merekam denyut jantungnya. Selain itu, jika diperlukan dokter akan melakukan berbagai tes kesehatan pendukung, seperti tes darah, fungsi ginjal, fungsi liver, foto rontgen untuk melihat apakah ada kelainan di paru-parunya, seperti TBC, terutama jika salah satu keluarganya sering batuk-batuk kronis dan bertubuh sangat kurus, tes urine untuk melihat apa kah ada infeksi saluran kemih dan pemeriksaan fesesnya untuk melihat apakah di fesesnya terdapat bakteri atau telur cacing akibat investasi parasit atau cacingan. (ftr)
»
0 comments:
Post a Comment