Saturday, June 21, 2014

Gangguan Kejiwaan Bisa ''Diwariskan'' ke Anak, jika...

Gangguan Kejiwaan Bisa UMUMNYA, bipolar atau gangguan kejiwaan terjadi lantaran ada masalah otak ketika dewasa. Namun, tidak sedikit yang khawatir jika penyakit dapat menurun ke anak.

Menurut Wakil Ketua Seksi Bipolar dan Gangguan Mood lainnya Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dr dr Nurmiati Amir, SpKJ (K), genetik sebenarnya faktor risiko dari bipolar. Namun, gangguan tersebut tidak diturunkan 100 persen.

?Ini bukan penyakit yang diturunkan 100 persen. Jadi, seorang ibu yang menderita gangguan bipolar, bukan berarti anak 100 persen akan menderita gangguan bipolar,? katanya di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-bar u ini.

Gangguan bipolar merupakan penyakit yang disebabkan oleh multifaktor. Karenanya, meski seorang ibu menderita gangguan bipolar tetapi tidak ada faktor-faktor risiko lain, maka gangguan bipolar tidak akan muncul. (Baca: Hah, Penderita Bipolar Tak Boleh Punya Anak?)

Lebih lanjut, ada beberapa faktor yang menjadi pencetus gangguan bipolar menurun ke anak. Misalnya, jika selama kehamilan terdapat infeksi virus, masalah gizi, bayi kekurangan oksigen di trimester pertama dan dua, traumatik pada otak, dan proses persalinan tidak normal.

?Jadi, misalnya selama kehamilan tidak terdapat infeksi virus, masalah gizi, bayi tidak kekurangan oksigen di trimester pertama dan dua kehamilan, traumatik pada otak dan proses persalinan berlangsung normal, maka faktor risiko gangguan bipolar menurun ke bayi akan berkurang,? bebernya.

Oleh karena itu, imbuh Dr Nurmiati, kalaupun ada faktor genetik yang berisiko menurunkan gangguan bipolar ke anak, maka faktor-fakt or risiko dapat dimanipulasi, ?Yakni, bagaiamana membuat kehamilan tetap berkembang dengan baik sehingga tidak mencetuskan gangguan bipolar,? tutupnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment