Tuesday, June 24, 2014

Terbaru, Alat Ukur Darah Praktis untuk Penderita Stroke

Terbaru, Alat Ukur Darah Praktis untuk Penderita StrokeSEBAGAI penyakit yang menyebabkan keacatan dan kematian tinggi, stroke memerlukan tata laksana yang cepat dan tepat. Pentingnya tata laksana optimal pada fase akut, stroke akan menentukan proses perbaikan paska stroke dan mengurangi kecacatan.

Penderita dengan penatalaksanaan fase akut yang tepat akan memberikan luaran lebih baik. Saat ini, belum ada tersedia alat yang sahih, praktis, mudahM dan memungkinkan ketersediaan serta kesiapan alat sewaktu-waktu dekat dengan penderita stroke untuk pemeriksaan viskositas atau kekentalan darah dan viskositas plasma.

Pada keadaan tertentu, dengan fasilitas laboratorium yang sangat terbatas, tidak semua rumah sakit di Indonesia mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan viskositas darah, kadang sulit untuk menentukan adanya hiperviskositas. Untuk mengatasi hal itu, dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam bidang neurologi, yaitu Dr dr H Al-Rasyid Sp.S(K), dan tim melakukan penelitian. Mereka berhasil dalam pembuatan dan modifikasi alat pengukur viskositas darah yang cepat, tepat, dan mudah.

"Alat ini adalah mikrokapiler digital, merupakan suatu pengembangan dari alat pengukur mikrokapiler hematokrit yang telah dimodifikasi sehingga mampu untuk mengukur nilai viskositas darah dan plasma darah," kata dokter yang praktek di RSCM, RS Bhakti Yudha, dan RS Prikasih ini.

Al-Rasyid menambahkan, prinsip perhitungan viskositas darah dan viskositas plasma darah didasarkan pada prinsip mikrokapiler, yaitu daya isap kapiler darah yang dilengkapi dengan alat timer (alat penghitung waktu) yang diaktifkan oleh dua buah sensor.

"Sensor pertama berfungsi untuk menghidupkan timer ketika darah terdeteksi melewati sensor pertama, sensor kedua berfungsi untuk menghentikan perhitungan timer ketika darah terdeteksi melewati sensor kedua. Alat ini juga dilengkapi monitor sehingga dapat langsung menunjukkan hasilnya," jelasnya.

Al-Rasyid menegaskan, pihaknya juga sudah melakukan hak paten alat tersebut pada 26 Maret 2013. Ia berharap alat atau invasi tersebut bisa segera diterapkan di dunia medis.

"Ada dua distributor yang sudah melirik. Kalau pabrikannya sudah siap, ini siap diaplikasikan di dunia medis, salah satunya rumah sakit. Sebab, ini sangat cepat seperti alat tes gula darah yang ditusuk jarum, langsung terlihat angkanya dan murah, sekitar Rp 220 ribu sekali tes," pungkasnya. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment