Friday, June 20, 2014

Sebab-Sebab Anda 'Kebobolan' Hamil

Sebab-Sebab Anda PERTANYAAN menggelitik kerap terlontar ketika seorang ibu menggendong batitanya (berkisar usia 1 tahun) sekaligus ?menggendong? janin yang ada di perutnya. Kebobolan ya, bu?

Entah direncanakan ataupun tidak, biasanya jarak kehamilan yang terlalu dekat kerap diasumsikan sebagai kebobolan. Bukan berarti tidak menginginkan kehadiran seorang anak loh! Karena setelah menikah, umumnya pasangan suami istri ingin segera punya momongan.

Namun, ada juga pasangan yang tidak mau buru-buru punya anak dengan berbagai alasan, mulai dari ketidaksiapan mental, finansial, jarak yang terlalu dekat dengan kelahiran anak pertama, dan sebagainya.

Kehamilan tidak direncanaka n berarti kehamilan yang terjadi tanpa perencanaan yang matang dari orangtua. Pada beberapa pasangan, hamil tanpa perencanaan bisa menjadi kejutan yang menyenangkan. Namun, kehamilan tidak direncanakan bisa menyebabkan stres lantaran belum punya persiapan matang sebagai orangtua secara lahir batin atau karena belum ingin punya anak (lagi).

Tujuan memasang alat kontrasepsi tak lain agar tidak terjadi kehamilan, bukan? Namun, upaya ini tak selamanya berhasil alias kebobolan. Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, namun sekali lagi kontrasepsi bukanlah alat yang sempurna.

Masing-masing alat kontrasepsi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Setiap alat kontrasepsi mempunyai cara kerja dan aturan pakai masing-masing. Bila kita tidak mengikuti aturan pakai yang telah ditentukan, tentu alat kontrasepsi ini tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, dengan kata lain terjadilah kehamilan tanpa direncanakan.

Adapun kegagalan KB bis a berasal dari alatnya ataupun dari manusianya (penggunanya). Berikut ini jenis-jenisnya, seperti dipaparkan Dr. Caroline Hutomo, SpOG, dari RSIA Bunda / BIC Morula IVF Menteng, Jakarta Pusat:

?    Coitus interuptus. Senggama terputus atau melakukan penarikan Mr P dari Miss V sebelum terjadi ejakulasi. Hal ini sering terjadi kegagalan, bila terjadi pengeluaran sperma sebelum ejakulasi, terutama pada coitus yang berulang atau terlambat mengeluarkan Mr P dari Miss V.

?    Menyusui. Memang, bagi busui (ibu menyusui) tak akan mengalami kehamilan. Hal ini ada kaitannya dengan hormon prolaktin yang dikeluarkan saat menyusui. Hormon ini dapat menekan ovulasi (pembentukan sel telur). Tapi, tetap saja ada kemungkinan sel telur diproduksi. Pun, kala sedang masa nifas atau sebelum menstruasi pertama terjadi setelah melahirkan.

Jika setelah masa nifas melakukan hubungan, maka bisa saja terjadi konsepsi (pembuahan). Maka dari itu setelah masa nifas, sebaiknya pasang alat KB bila Anda belum ingin berencana hamil kembali.

?    Tidak teratur minum pil KB. Pil KB harus diminum secara teratur setiap hari, namun jika tidak diminum setiap hari tentu tidak aneh kalau konsumennya tetap hamil setelah berhubungan intim.

?    Tidak rutin suntik KB. Begitu juga dengan KB suntik, yang seharusnya suntik dilakukan tiap bulan, tapi pasien tidak datang untuk suntik, tak heran kehamilan tetap dapat terjadi.

?    IUD bergeser. Begitu juga pada pemasangan IUD. Setelah pemasangan IUD sebaiknya tetap harus rutin dikontrol karena bila IUD bergeser, alat ini tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai alat kontrasepsi. Begitu juga perhatikan masa kedaluarsanya. Kalau sudah saatnya dilepas, harus segera dilepas dan diganti dengan alat yang baru.

?    Rekanalisasi tuba pada sterilisasi. Sterilisasi adalah tindakan pengikatan/pemotongan saluran telur pada wanita dan saluran sperma pada laki-laki. Sebenarnya steril merupakan su atu alat kontrasepsi mantap yang diperuntukkan bagi pasangan yang tidak ingin menambah anak lagi.

Kontrasepsi mantap ini memiliki angka kegagalan yang sangat kecil (kurang dari 1 persen). Tapi bukan tak mungkin setelah steril dapat terjadi kehamilan. Hal ini disebabkan terjadi rekanalisasi tuba, dimana saluran indung telur yang sudah diikat terbuka lagi salurannya karena proses rekanalisasi tuba.

?    Penggunaan kondom yang salah atau bocor. Pada pemakaian kondom pun harus diperhatikan kondisinya. Kerusakan atau kebocoran kondom memudahkan terjadi kehamilan. Selain itu, perhatikan juga cara pakai yang tepat. Kesalahan pemakaian akan menyebabkan kehamilan. Agar lebih jelas konsultasikan dengan bidan atau dokter.

?    Salah menghitung masa subur pada KB kalender. Pantang berkala/sistem kalender juga mudah kebobolan jika wanita tersebut salah menghitung masa subur dan masa suburnya bergeser. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment