MIDDLE East Respiratory Syndrome (MERS) terus memakan korban di negara-negara Timur Tengah. Kali ini, Kementerian Kesehatan Yordania melaporkan seorang warga negaranya yang berusia 69 tahun tewas setelah terinfeksi virus MERS.
?Pria yang juga memiliki riwayat penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi tersebut meninggal di rumah sakit. Dia meninggal setelah lima hari dirawat di rumah,? kata Ministry Communicable Disease Department Yordania, Sultan Kasrawi, seperti dikutip Gulftoday, Senin (2/6/2014).
Kasrawi menambahkan bila sejauh ini korban meninggal akibat virus MERS di Yordania menjadi enam orang sejak 2012. Sementara, virus MERS sejauh ini telah menewaskan 187 orang di Arab Saudi dan ratusan orang terinfeksi.
Sementara itu, Pemerintah Aljazair pada Sabtu, 30 Mei 2014, melaporkan dua kasus baru virus MERS. Dua orang tersebut dikatakan baru kembali dari Arab Saudi bersama para jamaah haji lainnya.
Kementerian Kesehatan Aljazair mengatakan bahwa dua orang yang terinfeksi virus MERS tersebut masing-masing berusia 59 dan 66 tahun. Namun, Kementerian Kesehatan Alajazair tidak memberikan keterangan lebih lanjut secara detail tentang kondisi kedua orang tersebut.
Sepeeti diketahui, virus MERS masih satu famili dengan virus mematikan SARS yang terjadi di kawasan Asia pada 2003. Saat itu, SARS total menginfeksi 8.273 orang dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.
Hampir sama dengan SARS, virus MERS juga menyebabkan infeksi paru-paru dengan gejala batuk-batuk, kesulitan bernapas, dan suhu tubuh tinggi. Namun, ternyata virus MERS dikatakan oleh para ahli juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal. (ftr)
»
0 comments:
Post a Comment