Tuesday, June 3, 2014

Negara-Negara Kaya Nyatakan Perang Melawan Obesitas

Negara-Negara Kaya Nyatakan Perang Melawan ObesitasKASUS obesitas terus meningkat jumlahnya. Meski beberapa negara sudah menyatakan perang terhadap obesitas, peningkatan berat badan tetap masih susah dikendalikan.

Peneliti menemukan, angka warga obesitas tertinggi terdapat di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, yaitu hampir 60 % pria dan 65 % wanita berbadan gemuk. Sementara, Amerika Serikat memiliki sekira 13 % dari populasi lemak dunia, persentase yang lebih besar dari negara lain meskipun Pemerintah Paman Sam tersebut mengklaim kurang dari 5 % warganya yang obesitas.

Sementara, China dan India apabila dikombinasikan menyumbangkan sekira 15 %. Populasi negara dengan paling banyak wanita gemuk, yakni Mesir, Arab Saudi, Oman, Honduras, dan Bahrain. Sementara, pria gemuk banyak ditemui di Selandia Baru, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

"Ini cukup muram," kata Christopher Murray dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian seperti dikutip dari Associated Press. Dia dan rekan-rekannya meninjau lebih dari 1.700 studi yang mencakup 188 negara sejak 1980 hingga 2013.

Obesitas adalah masalah kompleks yang didorong oleh ketersediaan makanan murah, berlemak, manis, asin, dan tinggi kalori berlabel junk food dan meningkatnya gaya hidup sedentair atau jarang bergerak. Ini adalah faktor risiko utama untuk terkena penyakit jantung dan stroke, diabetes, arthritis, dan kanker jenis tertentu.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO, komplikasi kronis dari kegemukan membunuh sekira 3,4 juta orang dewasa setiap tahunnya. Selama 33 tahun diteliti, tingkat obesitas atau kelebihan berat badan melonjak 28 % pada orang dewasa dan 47 % pada anak-anak. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah orang dengan obesitas meningkat dari 857 juta pada 1980 menjadi sekira 2,1 miliar pada 2013.

Angka itu melebihi jumlah penduduk dunia pada 1927, ketika pertama kali akhirnya menyentuh jumlah dua miliar. Penduduk Bumi sekarang merangkak hingga tujuh miliar. "Ketika kita menyadari bahwa tidak ada satu negara pun yang berhasil menurunkan secara signifikan jumlah warganya yang mengalami obesitas, hal ini memberi tahun kita betapa sulitnya mengatasi tantangan ini," tutur Murray.

Murray mengemukakan, ada hubungan yang kuat antara pendapatan dan obesitas, di mana orang-orang semakin kaya, lingkar pinggang mereka juga cenderung membengkak. Dia mengungkapkan, para ilmuwan juga telah melihat lonjakan yang menyertainya pada angka pasien diabetes dan kasus penderita kanker terkait dengan berat badan, seperti kanker pankreas juga meningkat.

Para peneliti mengatakan, obesitas yang sebelumnya berasal dari negara-negara kaya, sekarang justru mencengkeram orang dari segala usia, pendapatan, dan wilayah, dengan tidak ada satu negara pun yang berhasil mengurangi tingkat obesitas penduduknya.

"Dua pertiga dari populasi obesitas sebenarnya berada di negara berkembang," ungkap Marie Ng, seorang profesor kesehatan global yang merupakan salah satu peneliti.

Laporan terbaru ini dibiayai oleh Bill & Melinda Gates Foundation dan dipublikasikan secara online di jurnal Lancet. Pekan lalu, Organisasi Kesehatan DuniaWHO telah membentuk komisi tingkat tinggi yang bertugas mengatasi obesitas pada masa kanak-kanak.

"Anak-anak kita semakin gemuk," ujar Dr Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO, secara terus terang selama berpidato di pertemuan tahunan WHO di Jenewa, Swiss. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment