Tuesday, April 1, 2014

Turunkan AKI & Kematian Bayi, Perbanyak Lagi Bidan di Desa

Turunkan AKI & Kematian Bayi, Perbanyak Lagi Bidan di Desa   PERTUMBUHAN penduduk yang relatif tinggi berhubungan dengan hasil yang dicapai program keluarga berencana. Hal ini bisa dilihat dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012.  
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D.,Sp.GK mengatakan bahwa hasil SDKI 2012 menunjukkan Total Fertiliy Rate (TRF) atau total angka kelahiran mengalami stagnansi pada angka 2,6 per wanita subur.
 
Selain itu, yang lebih mengkhawatirkan adalah Angka Kelahiran menurut Umur (ASFR) yang ditargetkan pada angka 30/1.000 wanita berada pada angka 48/1.000 atau hanya mengalami penurunan 3 poin dibandingakn SDKI 2007.
 
"Dua dampak demografis program KB tersebut kita yakini memberi dampak kurang baik terhadap penurunan angka kematian ibu hamil dan bersalin dan kematian bayi," jelasnya pada ?High Level Seminar on ICPD Beyond 2014? di Gran Melia Hotel, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
 
Sementara, untuk mengatasi permasalahan angka kematian ibu hamil dan bersalin serta bayi, mantan Kepala BKKBN tahun 1983, Prof. Dr. Haryono Suyono mengatakan bahwa harus dilakukan persebaran bidan-bidan di daerah. Menurutnya, saat ini tidak banyak bidan-bidan yang tersebar di desa-desa, bahkan tidak mencapai 50 persen.
 
"Tahun 80-an bidan tersebar di seluruh desa, tetapi sekarang hanya sekitar 20-30 persen bidan yang terdapat di desa-desa, sehingga ini yang ke depannya harus kita perbaiki," ungkapnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment