Monday, April 21, 2014

Sudah Tak Menyusui tapi Ingin Beri ASI Lagi? Bisa Kok

Sudah Tak Menyusui tapi Ingin Beri ASI Lagi? Bisa KokBANYAK ibu saat ini perlahan ingin memberi ASI kepada anak begitu mengetahui manfaatnya. Mereka yang dulunya sudah lama tak memberikan ASI atau memberi susu formula, mendadak ingin memberikan ASi lagi pada anaknya.

Sayangnya, keinginan baik itu tak mudah didapatkan begitu saja oleh para ibu. Hal itu karena produksi ASI dengan sendiri jadi sedikit akibat ibu tak memberikan ASI kepada.  
Jadi, apa yang harus dilakukan para ibu jika mengalami hal itu?
 
Menurut dr. Hikmah kurniasari, MKM, pengurus dan konselor Rumah Menyusui di RSIA Budi Kemuliaan, relaktasi bisa dijadikan cara untuk para ibu bisa mengatasi keluhan tersebut. Caranya ialah memasukkan selang kecil yang dialiri air susu formula atau air susu perahan ke mulut bayi. Hal itu agar saat bayi menstimulus ASI keluar si bayi tak menangis karena ASI belum keluar dari puting.
 
"Menyusui itu kan langsung ya, bayi didekatkan ke puting payudara ASI, otomatis bagi wanita yang sudah tak memberikan ASI pasti air susunya sedikit atau hampir tidak ada, jelas kalau air susunya tidak ada anak pasti marah (nangis). Nah, kalau sudah seperti kita siasati, yaitu dengan memasangkan selang yang dimasukkan dalam mulut anak. Di mana selang itu dihubungkan dalam satu gelas, yang berisi susu formula atau ASI perah orang lain. Dan aktivitas menghisap ini akan menstimulasi hingga merangsang anak untuk memproduksi hormon proalaktin untuk menghasilkan ASI. Dengan cara ini, bayinya tidak marah, tapi juga tetap bisa menstimulus otak untuk tubuh memproduksi hormon prolatin," jelasnya dalam acara bertema ?Peresmian Rumah Menyusui Sekaligus Pencanangan Kampanye 9 Bulan Peduli Kesehatan Ibu? di Auditorium Dr. Soemarno Sastroadmodjo RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).
 
Sementara berapa lama waktu ini berhasil, dr. Hikmah menuturkan, setiap orang berbeda-beda. "Bisa satu minggu, tingga bulan. Tetapi yang jelas, ya sampai bisa dan intinya semakin diisap, semkain banyak produksi ASI," ungkapnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment