IMUNISASI merupakan upaya kesehatan yang paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Ada lima jenis imunisasi yang diberikan di Posyandu secara lengkap sebelum anak berusia 1 tahun diikuti dengan imunisasi lanjutan pada batita, yaitu imunisasi hepatitis B, BCG, polio, DPT-HB, serta campak.
Sementara pada 2013 pemerintah telah menambahkan vaksin Hib (Haemophilus influenza tipe b) yang digabungkan dengan vaksin DPT-HB menjadi DPT-HB-Hib. Imunisasi DPT-HB-Hib dan imunisasi lanjutan pada Batita mulai dilaksanakan pada tahun 2013 di 4 provinsi yaitu, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan NTB. Selanjutnya, imunisasi DPT-HB-Hib akan dilaksanakan di semua provinsi mulai April tahun 2014. Berikut manfaat dari masing-masing pemberian vaksin tersebut beserta waktu vaksinasinya.
-Vaksin hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke anak pada proses kelahiran karena tidak semua ibu tahu apakah dirinya terinfeksi hepatitis B atau tidak. Sementara, hepatitis B sendiri dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati.
-Vaksin BCG diberikan satu kali pada usia 1 bulan guna mencegah kuman tuberkulosis menyerang paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan.
-Vaksin polio diberikan empat kali pada usia satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan empat bulan guna mencegah lumpuh layu. Sekali anak terkena lumpuh layu pada kaki atau tangan, maka tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Bahkan, kadang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan yang menyebabkan kematian.
-Vaksin Campak diberikan dua kali pada usia sembilan bulan dan 24 bulan untuk mencegah penyakit campak berat yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak.
-Vaksin DPT-HB-Hib diberikan empat kali, pada usia dua, tiga, empat dan 18 bulan guna mencegah enam penyakit, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang otak). Penyakit difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan napas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan sulit bernafas. Kuman haemophilus influenza tipe b dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis. Demikian rilis berita yang diterima redaksi Okezone dari Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Rabu (23/4/2014).
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment