TANAMAN obat keluarga adalah tanaman atau tumbuhan yang bekhasiat sebagai obat dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan anggota keluarga, serta pemeliharaan kesehatan secara sederhana. Tujuannya untuk pengembangan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan, serta memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman obat.
Tentu berbagai macam manfaat dapat diperoleh dari mulai dari sisi kesehatan, penghijauan, apotek hidup, pengobatan darurat sebelum mendapatkan penanganan medis, untuk meningkatkan gizi keluarga dan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Seperti yang dilakukan guru wali kelas 2 di SDN Rangkapan Jaya, Depok, Siti Fatmah.
Lebih dari 87 jenis tanaman obat sudah dikembangkan olehnya. Dari mulai tanaman sambung nyawa, kelapa hijau, daun pecah beling, daun kapuk, daun kumis kucing, daun saga, getah indrak, getah jarak, daun karukan, daun lidah buaya, daun dadap dan asem kanji, daun pisang yang masih muda, bawang merah, tanah merah, daun andelem, ketumpangan air, daun gendong anak, daun sirsak, senggung gudan kapur, kunyit kuning, temulawak, kencur, daun keremek, putri malu.
Serta ada pula jeruk nipis, binahong, daun ceremai, daun pepaya, daun jarak, daun pace, daun lempuyang, ketimun, bambu, pare kurung, bengkuang, bangle, daun singkong, daun kacang panjang, daun katuk, bunga teleng, daun bungur, daun pepaya, daun miyana, daun pete besar, daun pisang emas, kajar-kajar, daun jaran, daun mustajab, daun sembung, daun sidang gori dan batangnya, serta daun tapak darah.
Fatmah yang menjadi Koordinator Tanaman Obat di SDN Rangkapan Jaya mengaku, banyak belajar dari almarhum ayahnya yang kerap memberikan pengobatan dengan tanaman obat. Dia pribadi senang dengan tanaman obat karena banyak manfaatnya bagi kesehatan.
"Dulu itu kan masih di kampung kalau memancing lele yang besar - besar kalau dipatil itu ada bisa atau racunnya, hanya tinggal dikasih daun putri malu, ditumbuk lalu dicampur minyak disangrai di kasih ke lukanya maka racunnya hilang," katanya di SDN Rangkapan Jaya, Selasa (22/04/2014).
Dia menjelaskan bahwa dulu ayahnya memiliki lahan seluas 2 hektare untuk berbagai jenis tanaman dan kerap didatangi mahasiswa untuk melakukan penelitian. "Sejak 1982, saya belajar, saat ini saya sedang mencari buah kakak tua, itu sudah langka dicari. Padahal, itu bisa menyembuhkan kutil atau mata ikan," katanya.
Banyak pula orang tua murid yang meminta saran kepadanya terkait masalah kesehatan. Salah satunya bagaimana mengatasi penyakit kencing batu.
"Ada wali murid tanya, suaminya kencing batu. Lalu tinggal pakai daun pecah beling, kumis kucing, sama kapuk, ditumbuk disaring diminum," jelasnya.
Contoh lainnya seperti daun kacang panjang dapat mengobati benjolan pada payudara. Daun tersebut diambil satu genggam, lalu dibersihkan, dihaluskan, dan ditempelkan di tempat yang sakit. Buah pepaya juga dipercaya dapat menurunkan koleterol, yakni buah pepaya yang masih muda dan kecil lalu dicuci, kemudian dibersihkan dan diparut, diperas lalu airnya diminum.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment