OBAT-OBATAN dengan menggunakan bahan alam sebagai upaya menanggulangi masalah kesehatan telah lama dikenal di Indonesia. Sudah sejak lama, masyarakat mengonsumsi obat herbal dalam bentuk jamu godokan atau kapsul racikan untuk mengobati berbagai penyakit.
Kebanyakan, masyarakat Indonesia memilih obat herbal karena dinilai lebih aman dibandingkan obat-obatan berbahan kimia. Lantas, apakah penggunaan obat-obat herbal benar-benar aman dibandingkan obat-obatan berbahan kimia?
Kepala Poliklinik Komplementer Alternatif RSU dr. Soetomo, Surabaya, dr. Arijanto Jonosewojo, Sp.PD mengatakan bahwa meskipun obat-obat herbal lebih dipilih oleh masyarakat Indonesia, tetapi bukan berarti 100 persen aman dibandingkan obat berbahan kimia.
"Pemakain obat herbal bukan berarti 100 persen aman, tetapi relatif aman dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan berbahan kimia," jelasnya pada ?SOHO Global Health Natural Wellness Symposium? di Ritz Carlton Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/2014).
Lebih lanjut, dr. Arijanto mencontohkan pemakaian obat herbal pada pasien diabetes. Misalnya ada tiga pasien diabetes, pada pilihan pertama dokter akan memberikan obat metformin, tetapi bukan berarti semua pasien bisa diberikan obat tersebut, begitu pula dengan penggunaan obat herbal.
"Mungkin hanya pasien dengan diabetes saja yang cocok. Tetapi, pasien diabetes dengan adanya gangguan ginjal atau kardiovaskular belum tentu bisa," terangnya.
Untuk itu, dr. Arijanto mengatakan bahwa obat herbal relatif aman dibandingkan obat berbahan kimia, tetapi tidak 100 persen aman. Menurutnya, penggunaan obat herbal juga tergantung dari pemakaian dan kondisi pasien.
"Yang mengatakan pemakaian obat-obatan herbal ini 100 persen aman itu tidak benar, karena memang tergantung kondisi orangnya," imbuhnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment