Wednesday, May 1, 2013

"Sakit Itu Murah & Sehat Itu Mahal"

"Sakit Itu Murah & Sehat Itu Mahal"KESEHATAN sebagai fondasi pemberdayaan masyarakat sekitar kini tidak sekadar dipandang sebagai kebutuhan dasar saja, tetapi merupakan hak asasi setiap warga negaranya.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Zaenal Abidin MH.Kes memaparkan bahwa sehat merupakan kondisi terbaik pada fisik, mental, dan sosial tiap manusia. Sehat itu mahal yang berarti hidupnya produktif.

"Konsepsi sehat perlu dikembalikan pada pengertian awalnya, dimana sehat adalah kondisi terbaik pada fisik, mental, dan sosial seseorang. Sakit itu murah dan sehat itu mahal, sehat berarti seseorang menjadi manusia yang paripurna yaitu sehat lahir maupun batin. Pada dimensi sosial orang yang sehat itu adalah orang yang produktif hidupnya, mampu bekerja dan mengaktualisasikan segala potensi kemanusiaan yang dimilikinya. Mereka adalah orang-orang yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain di lingkungan sosialnya," paparnya dalam diskusi media "Ciptakan Kesempatan, Berdayakan Masyarakat, dan Perkecil Kesenjangan" di KOI Restaurant, Jakarta Selatan, Rabu (1/5/2013).

Lanjutnya, dia mengakui bahwa kesehatan masyarakat itu mudah dan murah. Hal itu dapat diwujudkan dengan melakukan kegiatan yang berorientasi pada pencegahan dengan melibatkan masyarakat dalam aktivitas yang dilakukan.

"Sesungguhnya kesehatan masyarakat itu mudah dan murah, namun mengobati seringkali lebih dikedepankan daripada mencegah. Inilah yang menjadikan mahalnya biaya kesehatan. Menyelesaikan masalah kesehatan dari hulunya, meliputi seluruh kegiatan yang berorientasi pada pencegahan dengan melibatkan masyarakat dalam aktivitas yang dilakukan dan menggali kearifan lokal dalam upaya penyelesaian masalah yaitu pendekatan yang seharusnya dilakukan. Walaupun hasil kerja kesehatan ini masyarakat seringkali tidak langsung terlihat karena bersifat jangka panjang," lanjutnya.

Zaenal menambahkan bahwa perempuanlah yang merupakan menjadi peranan penting sebagai bendahara di rumah, sekretaris untuk sebagai pemberdayaan me-manage keuangan.

"Salah satu target prioritas dalam mensosialisasikan perawatan kesehatan adalah pada perempuan, perempuan sebagai penanggung jawab urusan rumah tangga pasti memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga dengan melakukan edukasi kesehatan kepada perempuan, dampak dapat dirasakan baik kepada diri sendiri, suami, dan anak," imbuhnya. (ind) (tty)

»

0 comments:

Post a Comment