BAGI Moms yang terbiasa mengolah makanan sendiri untuk si kecil pasti sering kebingungan terhadap menu yang akan disajikan. Terlebih bila Moms sedang tak punya cukup waktu.
Nah, kalau sudah begini, biasanya olahan makanan beku menjadi pilihan terakhir. Selain cepat dan praktis, mudah diolah, serta tahan lama, buah hati Anda sudah pasti suka. Padahal bila dilihat, kandungan gizi makanan beku ini tak sebaik dibandingkan makanan segar, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.
Namun, bukan berarti Moms harus langsung membuang stok makanan beku yang ada di kulkas, ya! Karena makanan beku ini masih tetap sehat dan bisa dikonsumsi si kecil asal Moms tahu cara mensiasatinya. Mau tahu? Berikut tip yang diberikan oleh dr. Dermawan C. Nadeak, SpGK.
Menjaga Kualitas
Seperti diketahui, makanan beku (frozen food) merupakan makanan yang dibekukan dengan temperatur di bawah titik beku air dengan tujuan untuk mengawetkan makanan. Contohnya; bakso, nugget, french fries, sosis, kacang polong, ikan, daging, ayam, dan lainnya. Adapun kelebihan dari jenis bahan makanan ini, yaitu praktis ? tak makan saat mengolahnya -, mudah dimasak (tanpa harus menambah bumbu lainnya), bisa menjadi persediaan di rumah yang dapat dimasak sewaktu-waktu, dan banyak tersedia di pasaran.
Namun ingat Moms, bila tidak dijaga kualitasnya dapat merusak dan menurunkan nilai gizi yang terdapat dalam kandungan bahan makanan tersebut. Nah, agar makanan beku benar-benar awet dan aman, suhu pembekuan harus tepat dan proses pembekuannya pun harus higienis. Idealnya, sebelum digunakan atau diolah, makanan beku harus selalu disimpan pada suhu minus 40 derajat celsius atau bergantung suhu yang tercantum pada kemasan.
Tapi kenyataannya, seringkali keadaan tersebut tidak selalu dapat dipenuhi, baik ketika makanan beku tersebut disimpan di supermarket atau di rumah. Meskipun makanan beku yang sudah mencair bisa dibekukan kembali, tapi kualitasnya tetap menurun dan dapat terkontaminasi bakteri atau kuman.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Untuk menjaga agar cold chain (rantai dingin) makanan tetap berkualitas, perhatikanlah:
-Dalam membawa makanan beku perhitungkan jarak atau lama perjalanan dari supermarket ke rumah. Sebaiknya simpan makanan beku di dalam cooler box yang di dalamnya ada dry ice.
-Terlalu sering membuka dan menutup lemari es juga dapat memengaruhi daya simpan.
-Sering mati lampu akan membuat lemari pendingin tidak berfungsi maksimal sehingga makanan beku sempat mencair yang dapat mengurangi mutunya.
-Belilah makanan beku dalam kemasan yang kecil agar bisa sekali pakai. Jika kemasannya besar, pisahkan dulu secukupnya yang mau diolah dalam wadah atau tempat kecil yang tertutup (kedap udara) agar tidak bolak balik buka tutup kemasan.
-Agar rasanya tidak rusak, jangan mencairkan makanan beku dengan membiarkannya pada suhu ruang atau merendamnya dalam air panas karena kuman justru dapat tumbuh pada kondisi tersebut. Sebaiknya pindahkan pada bagian refrigerator kulkas semalam sebelumnya. Biasanya, makanan beku akan meleleh sempurna jika disimpan dalam refrigerator selama semalam. Jangan lupa untuk memberi alas pada makanan tersebut agar air lelehannya tidak mengotori kulkas Anda.
Mengolah Tetap Sehat
Makanan beku sebenarnya tidak disarankan karena banyak mengandung zat-zat yang belum tentu dibutuhkan tubuh. Misalnya pengawet makanan atau pengawet buah, garam (natrium/sodium), perasa atau monosodium glutamat (MSG). Selain itu juga kandungan lemaknya yang tinggi. Padahal lemak yang dibutuhkan tubuh umumnya berkisar 20 - 25 persen dari total makanan yang dikonsumsi. Karena kandungan gizi makanan beku tidak sebaik makanan segar maka untuk mensiasatinya Moms dapat mengolahnya dengan cara sehat yaitu:
-Menambahkan sayur dan buah sebagai sumber serat agar kebutuhan gizi seimbang tercukupi.
-Jika ingin digoreng sebaiknya satu jenis makanan saja, yang lainnya dapat ditumis, dipanggang atau dikukus untuk mengurangi minyak. Gunakan minyak zaitun atau lemak tak jenuh lainnya.
-Jangan terlalu sering memberi anak makanan beku. Sebaiknya konsumsi seminggu sekali sebagai variasi atau saat darurat saja.
-Ketika mengonsumsi makanan beku, imbangi dengan sayur, buah, dan susu 2 gelas sehari.
-Untuk menetralisir setelah makan makanan beku dapat mengonsumsi buah jeruk sesudahnya. (ind) (tty)
»
0 comments:
Post a Comment