Hah, si Kecil Keputihan?

MIRA panik ketika mendapati celana dalam Lotta ( 7 tahun) ada bercak warna kuning. Masa sih anak seusia Lotta sudah mengalami keputihan? Dia kan masih kecil, belum haid!

Daripada Moms menerka-nerka sendiri, tak ada salahnya menyimak penjelasan yang dituturkan oleh DR.dr Rini Sekartini, SpA(K) dari UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), berikut ini.

Normal vs Penyakit

Bila Moms melihat si upik suka menggaruk daerah vitalnya sebaiknya segera waspada. Terlebih jika pada pakaian dalamnya - celana dalam - terlihat ada cairan keruh berwarna kekuningan, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.

Memang, kebanyakan orangtua tidak menyadari, saat putri kecilnya mengalami keputihan. Namun yang perlu diperhatikan, bila penyakit keputihan tersebut dibiarkan berlarut-larut, bisa menimbulkan komplikasi karena infeksinya meluas hingga ke kelenjar-kelenjar dalam kelamin dan organ reproduksi lain.

Keputihan atau lekorea dalam bahasa kedokteran adalah semua cairan yang keluar dari vagina selain darah. Keputihan dapat terjadi pada anak, mulai dari bayi, anak hingga dewasa.

Keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu keputihan fisiologis (normal) dan patologis (penyakit) yang abnormal. Jadi, tidak semua keputihan adalah penyakit. Pada anak pun, keputihan normal juga bisa terjadi.

Adapun cairan vagina yang normal berwarna putih jernih, bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, konsistensi seperti lendir (encer-kental), tidak berbau, tidak panas, tidak gatal serta tidak menimbulkan keluhan lainnya.

Cara membedakan:
1.    Keputihan normal jumlahnya sedikit. Warna putih jernih, bau yang ditimbulkan tidak menyengat dan khas. Pada keputihan normal cairan yang keluar biasanya agak lengket.

2.    Keputihan penyakit jumlahnya banyak. Warna kuning, cokelat, kehijauan, bahkan kemerahan pada keputihan penyakit. Pada keputihan penyakit, bau yang ditimbulkan bisa asam, amis, atau bahkan busuk. Cairannya bisa cair atau putih kental seperti susu. (ind) (tty)

»

Posted in: