PEMBERIAN gizi dan asupan makanan yang baik merupakan kunci penting mendukung tumbuh kembang anak usia prasekolah. Untuk itu, peran serta orangtua harus mendukungnya agar anak bisa tumbuh dengan sehat dan optimal saat masuk sekolah.
Fenomena yang terjadi sekarang banyak para orangtua tidak mengetahui makanan bergizi yang baik untuk anaknya, di mana mereka memberikan aneka makanan tidak pas. Padahal, asupan saat masa golden age (dua hingga enam tahun) sangat vital untuk tumbuh kembang secara fisik dan psikis baik dan sehat.
Namun, tidak usah cemas menghadapinya, syaratnya Anda harus bisa memberikan konsumsi nutrisi yang cukup pada dua tahun pertama.
"Pada dasarnya, makanan anak usia dini yang berumur dua sampai enam tahun harus terpenuhi zat gizi yang dibutuhkan sesuai tumbuh berkembang. Tapi khususnya untuk orangtua yang menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat, para ibu harus memberikan nutrisi yang cukup pada anak. Pasalnya, umur ini daya tahan tubuh anak sedang dibangun dan perkembangan otaknya sedang berkembang cepat. Inilah mengapa pada kondisi satu sampai dua tahun menjadi vital bagi seorang anak. Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa seorang anak yang berprestasi di sekolah dasar ialah sebuah hasil pengelolaan asupan menu gizinya yang baik saat dua tahun pertama," tutur Dr. Elvina Karyadi, M.Sc, PH.D, SpGK, ahli gizi dan Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII) dalam acara bertema Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini di Restoran Kembang Goela, Jl. Jendral Sudiraman, Jakarta, Selasa ( 21/45/2013)
Untuk mendapatkan kondisi kesehatan fisik anak optimal, dia manganjurkan enam bulan pertama harus diberikan ASI eksklusif. Kemudian enam bulan selanjutnya, sudah diperkenalkan makanan lunak. Selanjutnya bila sudah di atas satu tahun, boleh diperkenalkan makanan orang dewasa.
"Saat pemberian makan saat bayi berusia satu sampai dua tahun, anak juga bisa diberikan makanan lunak sekaligus ASI eksklusif. Di mana ASI masih bisa diberikan kepada anak sampai dua tahun. Ini tentu baik untuk pembangunan sistem daya tahan tubuh dan perkembangan volume otak hingga tingkat sempurna," terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) bahwa memberikan asupan yang bergizi sesuai dengan tingkat usia, kemudian mengikuti pendidikan usia dini sangat berpengaruh pada performa dan prestasinya saat berada di sekolah dasar.
"Seorang orang anak yang dikenalkan makanan sehat dan kemudian terbiasa mengonsumsinya, ditambah mengikuti pendidikan usia dini (PAUD), biasanya mempengaruhi performa dan prestasinya dibandingkan anak yang tidak diberikan asupan yang cukup dan mengikuti PAUD saat masa batita dan balitanya," tambahnya di depan khalayak media.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment