Wednesday, May 22, 2013

Yang Bikin Pria Enggan Konsultasi Seputar Impotensi

Yang Bikin Pria Enggan Konsultasi Seputar ImpotensiDISFUNGSI ereksi  merupakan masalah serius bagi pria dan bila tetap disepelekan bisa berdampak penurunan kualitas hidup. Untuk itu,  mengetahui penanganan tepat dan mengambil langkah preventif secara dini ialah kunci penting menghindari risiko itu.

Disfungsi ereksi merupakan ganggual fatal bagi pria. Selain meredupkan kepercayaan diri, gangguan tersebut menjadi pemicu ketidakharmonisan pasutri.

Seperti yang diketahui bahwa seseorang yang terkena disfungsi ereksi biasanya dikarenakan gangguan pembuluh darah di daerah penis. Di samping itu, risiko menderita impotensi ini juga meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia.

"Sebesar 15 persen sampai 25 persen pria yang berusia di atas 65 tahun mengalami masalah ini. Angka ini akan semakin meningkat berkali-kali lipat bila disertai dengan penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, penyakit paru kronis dan lain-lain," tutur dr.Em. Yunir, SpPD-KEMD selaku Kepala Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara yang bertema Disfungsi Ereksi (DE):  Mengapa Pria Enggan membicarakan serta mengkonsultasikannya ke dokter? di ruang Candi Dieng lt.2, Hotel Grand Sahid, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Dia menambahkan perihal malasnya pria berkonsultasi ke dokter ialah dikarenakan urusan gengsi. Padahal, pilihan itu justru akan merugikan dirinya sendiri dan romantisme dengan pasangannya.

"Setiap pasangan yang datang konsultasi, gengsi ialah alasan yang sering terjadi pada pasien disfungsi ereksi. Mereka awalnya bercerita berputar-putar dahulu, bercerita gangguan ini dan itu hingga saat mereka masuk ke hal disfungsi ereksi dan saat saya tanya pada hal itu. Baru semua cerita pasien seperti tumpah, bercerita keluhannya sangat panjang. Singkatnya, mereka gengsi bila dikatakan bahwa disfungsi ereksi ini penyebab utama. Di samping itu, mereka juga berpikir bahwa apa yang dialami pada mereka itu aib, tabu dan rahasia. Inilah salah satu penyebab utama yang membuat para pria enggan berkonsultasi ke dokter. Padahal itu bila dibiarkan kelak mengganggu keharmonisan rumah tangganya. Parahnya, karena kejadian sering terjadi pada usia tua, tidak jarang para istri seperti menghalangi dengan menganggap kondisi itu  wajar karena efek umur sudah tua," terangnya.

Senada dengan DR.dr. Nur Rasyid, Sp   selaku Kepala Departemen Urologi FKUI-RS. Cipto Mangkusomo menambahkan,  perasaan malu itu dipicu dari kebanggaan mereka yang mulai meredup. Menurutnya, bagi para lelaki hilangnya 'kejantanan' ini sangat membuat terpukul karena itu berkaitan harga diri mereka.

Ditambahkannya lagi, kondisi diperburuk minimnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan tepat disfungsi ereksi.  Inilah yang banyak mendorong para pria secara psikis selalu mengurungkan niatnya untuk berkonsultasi. Padahal mengetahui penanganan yang tepat dan mengambil langkah sejak dini poin penting untuk menjaga keharmonisan hubungan pasangan.

"Mengidentifikasi penyebab disfungsi ereksi itu sangat vital. Pasalnya bila penyebab awalnya sudah diketahui, penanganan yang tepat pasti Anda dapatkan, hingga gangguan disfungsi ereksi Anda pun perlahan membaik,"tutupnya. (ind) (tty)

»

0 comments:

Post a Comment