KUALITAS sperma akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Meski begitu, hal ini tidak berpengaruh pada usia pendonor sperma terhadap tingkat keberhasilan kehamilan.
Dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam European Society of Human Reproduction and Embryology, di Munich, Jerman, ilmuwan menganalisa lebih dari 39.000 siklus pengobatan kesuburan yang menggunakan pendonor sperma. Penelitian ini hanya melihat pada putaran pertama pengobatan dan pasien yang mengikuti program in-vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.
Secara keseluruhan, angka kelahiran hidup dari IVF adalah sekitar 29 persen di antara wanita yang berumur 18 sampai 34, dan 14 persen di kalangan wanita berusia di atas 37. Namun ditemukan bahwa tidak ada kaitan antara tingkat kelahiran hidup dan usia donor sperma pada kedua kelompok umur tersebut.
"Yang penting itu kualitas spermanya bukan usia dari laki-laki," tegas peneliti utama Dr Meenakshi Choudhary, dari Newcastle Fertility Centre, Inggris.
Hasil yang sama terlihat saat mempelajari pengobatan pembuahan memakai sperma pendonor.
"Studi kami menunjukkan bahwa kami sudah baik dalam memilih donor sperma yang tepat dengan kualitas sperma yang tepat. Itu sebabnya kami tidak menemukan perbedaan dalam angka kelahiran hidup meskipun bertambahnya usia dari si pendonor sperma," kata Choudhary
"Hal ini menegaskan pandangan bahwa usia manusia tidak berkaitan dengan kualitas spermanya yang baik," tutupnya seperti dilansir Foxnews.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment