ADA banyak alasan Anda tidak dianjurkan terlalu lama menonton televisi. Ternyata, hal ini bisa mengakibatkan kematian dini pada orang dewasa banyak alasan Anda tidak dianjurkan terlalu lama menonton televisi. Ternyata, hal ini bisa mengakibatkan kematian dini pada orang dewasa.
Penelitian dari Spanyol mengatakan bahwa orang dewasa yang menonton televisi lebih dari tiga jam per hari memiliki risiko dua kali lipat mengalami kematian dini. Penulis studi, Dr Miguel Martinez Gonzalez, mengaku melakukan penelitian ini karena ada beberapa laporan terkait tingginya angka kematian akibat menonton televisi.
?Hasil penelitian kami sejalan dengan studi masa lalu yang menemukan risiko kematian 13 persen lebih tinggi setiap tambahan dua jam menonton televisi per hari,? ujarnya, seperti dikutip Timesofoman, Kamis (3/7/2014).
Dibandingkan dengan orang-orang yang hanya duduk kurang dari satu jam, mereka yang menonton televisi dua jam sehari memiliki risiko kematian dini lebih tinggi sebesar 40 persen. Selain itu, imbuh Dr Miguel Martinez Gonzalez, bagi mereka yang menonton televisi di atas tiga jam, risiko itu menjadi dua kali lipat lebih tinggi.
Hasil tersebut bahkan telah memerhitungkan faktor gaya hidup, seperti diet, usia, berat badan, merokok, dan aktivitas fisik lainnya. Selain itu, Dr Miguel mengatakan bahwa ada juga kemungkinan faktor lain yang bisa menjelaskan hubungan tingginya kematian dengan lamanya waktu duduk saat menonton televisi, misalnya sakit.
?Aktivitas dan gaya hidup meningkatkan resistensi terhadap insulin, mengurangi massa tubuh tanpa lemak, dan meningkatkan massa lemak. Mekanisme ini terkait dengan risiko lebih tinggi akan diabetes, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker seperti usus besar dan payudara,? jelasnya.
Karena itu, sangat dianjurkan untuk mengurangi waktu duduk yang terlalu lama, termasuk saat menonton televisi. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik juga sangat diperlukan.
?Studi ini menekankan pentingnya mengurangi waktu menetap dan kemudian meningkatkan intensitas aktivitas fisik seperti pedoman yang direkomendasikan American Heart Association,? tutupnya. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment