MENJAGA kecukupan air dalam tubuh saat berlari, penting dilakukan semua orang. Agar tidak mengalami dehidrasi saat berlari, ada trik yang bisa dilakukan.
Menurut Lauren Antonucci, R.D, pemilik dan direktur Nutrition Energy- New York, harus ada persiapan khusus sebelum berlari agar terhindari dari dehidrasi. Berikut ulasannya sebagaimana dilansir Womenshealtmag.
Pastikan tubuh cukup air
Saat ingin berlari pastikan Anda sudah mengonsumsi banyak air sebelumnya. Dengan begitu, Anda tidak mudah mengalami dehidrasi saat tengah berlari. Meski tidak ada takaran untuk kebutuhan air saat berlari, Anda bisa pergi ke toilet untuk memastikan dengan melihat kondisi urine sebelum berlari. Jika, urine berwarna kuning pucat berarti Anda kebutuhan cairan dalam tubuh kurang. (Baca: Begini Cara Bikin Gigi Putih & Sehat)
Perhatikan keringat yang keluar
Berapa banyak air di butuhkan untuk berlari, tergantung seberapa banyak keringat yang dikeluarkan. "Saat berlari, biasanya keringat yang keluar 24 sampai 32 ons perjam. Tubuh kita harus mengganti setidaknya 75 persen dari yang keluar. Karena itu, Anda harus meinum 18 ons sampai 24 ons perjam saat berlari," ucap Antonucci. (Baca: Kunci Diet Sehat Selama Puasa)
Tes dehidrasi dengan berat badan
Menimbang berat badan sebelum dan setelah berlari juga bisa dijadikan patokan apakah tubuh mengalami dehidrasi atau tidak. Jika, berat badan berkurang sebanyak dua kilogram setelah berlari, artinya cairan yang keluar cukup banyak. Karena itu, Anda harus cepat menggantinya dengan mengonsumsi air lebih banyak untuk lari selanjutnya. (Baca: Cara Mudah Mengatasi Batuk Mendadak)
Muncul garam
Antonucci mengatakan jika ada garam menempel pada wajah dan lengan, hal itu pertanda Anda kehilangan banyak cairan. Karena itu, segeralah untuk minum banyak air.
(fik)
»
0 comments:
Post a Comment