Monday, June 17, 2013

"Redam Pasien ke Luar Negeri, RS Harus Tunjukkan Keunggulannya"

"Redam Pasien ke Luar Negeri, RS Harus Tunjukkan Keunggulannya"FENOMENA sejumlah masyarakat Indonesia memilih berobat keluar negeri  dibanding rumah sakit dalam negeri sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu rupanya juga menjadi perhatian Dr. Zaenal Abidin M.H, ketua umum Ikatan Dokter Indonesia.  
Dia mengakui kondisi sekarang, rumah sakit di Indonesia seolah tak menjadi tuan rumah bagi di negerinya sendiri. Di mana kecenderungannya pada penyakit khusus dan kronis mereka labih memilih pengobatan keluar negeri dibanding ke rumah sakit dalam negeri. Menurut Zaenal, begitu sapaan akrabnya, kebuntuan ini sebenarnya bisa dipecahkan bila masing-masing rumah sakit berfokus pada satu keunggulan dari penanganan penyakit tertentu.
 
"Banyak berdirinya rumah sakit dan juga menginginkan semua fasilitas di semua bidang ialah salah satu pemicu dari pasien pergi ke luar negeri. Di mana dari sana mereka berbondong-bondong membeli alat canggih yang pada akhirnya tidak terpakai. Padahal akan lebih baik kalau rumah sakit tahu keunggulannya dimana, sehingga bila pasien merujuk untuk pengobatan suatu penyakit, mereka sudah tahu akan ke rumah sakit apa dan dimana. Dan ketika rumah sakit sudah unggul disitu atau memiliki satu keunggulan, otomatis pelayanan pun akan sama seperti diluar negeri. Dan pasien pun tak perlu pergi ke luar negeri. Inilah kalau ingin meredam pasien ke luar negeri, rumah sakit harus tunjukkan keunggulannya dulu," kata Dr. Zaenal Abidin MH.Kes, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia saat ditemui secara eksklusif oleh Okezone di Kantor Pusat Ikatan Dokter Indonesia, Menteng, Jakarta, Pusat, belum lama ini.
 
Dia menambahkan, bahwa IDI sudah mengupayakan hal itu, dimana sudah merancang dan mengosialisasikan konsep ini agar bisa berjalan dan terjalin bersama dengan orang rumah-sakit lainnya.
 
"IDI sudah melakukan program mengupayakan keunggulan rumah sakit, dimana kami akan meng-support rumah sakit yang ingin membangkitkan keungulan masing-masing suatu penyakit. Hal ini karena IDI menganggap sebaiknya rumah sakit hanya memiliki satu keunggulan saja atau hanya fokus pada suatu penyakit. Semisal RS. Harapan Kita yang sudah diketahui memiliki keunggulan perihal penyakit jantung. Nah untuk kardiovaskuler, paru-paru atau organ lain rumah sakit siapa lagi? Pokoknya nanti IDI support lewat dokter dan spesialis yang tergabung dalam perhimpunan dan perkumpulan yang bergabung di sini (IDI)," tandasnya.
(uky)

»

0 comments:

Post a Comment